Menyusul mayoritas game-nya tidak sesuai ekspektasi hingga profit menurun, Square Enix mengumumkan pihaknya tengah melakukan restrukturasi yang dideskripsikan sebagai reboot. Rencana tersebut meliputi strategi multiplatform, pembatalan judul game, dan PHK untuk cabang Ameriak Serikat dan Eropa.
Square Enix Terapkan Strategi Multiplatform setelah Profit Turun
Pengembang Final Fantasy dan Dragon Quest itu melaporkan kerugian operasian sebesar 8,1 miliar yen pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2024. Mereka melaporkan segmen Digital Entertainment yang termasuk game mengalami peningkatan penjualan 2,6 persen namun profit justru menurun hingga 15,8 persen.
Dua game terbesar pada tahun fiskal tersebut, Final Fantasy 16 dan Final Fantasy 7 Rebirth, rilis eksklusif di PlayStation 5. Namun, keduanya dilaporkan tidak memenuhi ekspektasi internal secara finansial. Selain itu, pengembang asal Jepang tersebut menyebutkan mereka sudah meluncurkan banyak judul tetap banyak yang tidak memenuhi ekspektasi secara keuntungan.
Untuk mengatasi turunnya keuntungan, pihak pengembang mengumumkan "Square Enix Reboots and Awakens", sebuah rencana bisnis jangka menengah. Strategi tersebut akan mereka terapkan selama tiga tahun ke depan dengan harapan dapat menuju pertumbuhan jangka panjang.
Salah satu bagian dari rencana tersebut menjadikan setiap judul game mendatang rilis secara multiplatform ketimbang hanya rilis di satu platform. Artinya, Square Enix akan secara agresif menggunakan strategi multiplatform di mana game besutannya akan tersedia di platform PC, Nintendo, PlayStation, dan Xbox.
Selain itu, pengembang yang terkenal dengan seri Mana dan Saga tersebut berencana untuk beralih dari kuantitas menuju kualitas dalam produksi game. Mereka akan berfokus pada game yang akan menghibur konsumen. Terlebih, pihak publisher akan berfokus untuk mengandalkan pengembangan in-house alih-alih mengandalkan outsource dari pihak ketiga.
Sebagai konsekuensi, berbagai judul game yang belum diumumkan berakhir batal. Pihak perusahaan belum secara spesifik menyebutkan detailnya.
Cabang Amerika Serikat dan Eropa Akan Terkena PHK