Pada kesempatan kali ini Universitas 17 agustus 1945 Surabaya mengadakan kegiatan KKN yang kedua pada tahun 2022 dengan mengusung tema "pengembangan potensi desa menuju smart village" yang dilaksanakan di Kota Blitar, Kecamatan Kanigoro tepatnya di Desa Papungan. yang berlangsung selama 12 hari terhitung mulai tanggal 04 Januari sampai dengan 15 Januari 2023.Â
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebuah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen, kegiatan ini merupakan bentuk dari pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian masyarakat sendiri terbagi kedalam beberapa jenis dimulai dari Sumber daya Manusia, teknologi, hingga Kewirausahaan.
Kegiatan KKN yang dilakukan oleh Dimas Galih Pramono Djati yang merupakan salah satu Mahasiswa dari Fakultas Teknik, jurusan Teknik Mesin, kelompok KKN R14 mengikuti kegiatan KKN di Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar ikut serta dalam program Pembuatan atau rancang bangun alat mixer pakan ikan untuk Desa Papungan. KKN yang dilaksanakan di Desa Papungan ini dilakukan dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Muchamad Rizqi, S.I.Kom., M.Med.Kom..
Desa Papungan merupakan desa yang kaya akan potensi alam dan SDM seperti pertanian, UMKM dan juga Pembudidaya Ikan. Desa Papungan sendiri memiki tempat produksi pakan ikan berprotein tinggi juga memilki 4 kolam ikan yang berisi ikan nilai dan ikan mudjair.Â
Di wilayah desa Papungan kab. Blitar dalam proses pencampuran pakan sampai sekarang lebih menganut budidaya konvensional dengan cara mencampur pakan secara manual dengan metode mengayak pakan dengan tangan, ada beberapa kekuarangan ketika memberikan pakan secara manual diantaranya adalah ketidaktepatan waktu, hal ini sangat mempengaruhi tenaga dan target yang kurang maksimal
Dengan program kerja 'Pemanfaatan Teknologi Alat Pencampur Pakan Ikan untuk masyarakat di Desa Papungan' dengan tujuan agar budidaya ikan perdesaan di Desa Papungan lebih efisien dengan adanya alat mixer pakan ikan, dikarenakan pihak pembudidaya ikan di Desa Papungan merasa kurang efektif nya pencampuran pakan ikan yang masih menggunakan cara manual menggunakan tangan dan juga hasil yang didapatkan masih kurang maksimal.
Tak hanya itu, hadirnya program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain supaya dapat memanfaatkan potensi atau sumber daya yang ada di daerahnya masing-masing. Tujuan pembuatan alat pencampur pakan ikan otomatis adalah untuk mengurangi beban kerja, meminimalkan biaya, menghasilkan lebih banyak pelet ikan dan memangkas waktu kerja pencampuran pakan ikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H