Mohon tunggu...
Dimas FauziRahayu
Dimas FauziRahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

saya merupakan seorang yang suka menggambar walau tidak ahli dalam menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori The Great Man dan Kritik terhadap Historiografi Politik di Indonesia

24 Desember 2023   19:04 Diperbarui: 24 Desember 2023   19:09 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam filsafat sejarah spekulatif, beberapa filsuf mengemukakan teori mereka dalam filsafat sejarah, teori yang sering digunakan dalam penulisan sejarah adalah The Great Man dari Thomas Carlyle. Thomas Carlyle merupakan salah satu filsuf yang lahir pada abad ke 18, lebih tepatnya pada tanggal 4 Desember 1795 di Skotlandia dan meninggal dunia pada 5 Februari 1881. Thomas berasal dari keluarga yang  beragama Calvinis. Thomas menyelesaikan pendidikannya dari University of Edinburgh. Awalnya Thomas dituntut untuk menjadi pendeta, namun Thomas lebih memilih untuk menekuni matematika, selain itu ia juga menjadi penulis sekaligus kontributor Edinburgh Encyclopedia.

Karirnya mulai berkembang pesat saat Thomas diundang untuk berceramah terkait dengan tulisan-tulisannya. Pidato yang terkenal dari Thomas yaitu berjudul On Heroes, Hero-Worship, and The Heroic in History, yang kemudian dijadikan buku dan diterbitkan pada tahun 1841, karya lainnya seperti Past and Present terbit pada tahun 1843, dan di tahun 1849 Ia menerbitkan buku yang menuai kontroversi dengan judul Occasional Discourse on the Negro Question.

Gagasan filsafat yang terkenal dari Thomas Carlyle adalah tentang "Manusia Besar" (The Great Man) yang menyatakan bahwa seluruh gerak sejarah dimainkan oleh manusia besar, pemimpin dan tokoh. Dalam buku On Heroes, Hero-Warship, and the Heroic in History, Thomas menganalisis pengaruh orang-orang besar dalam sejarah serta pengaruhnya di tengah masyarakat beserta faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilannya. Thomas memandang bahwa sejarah sebagai biografi dari manusia-manusia besar dan sejarah universal merupakan apa-apa yang telah dicapai oleh umat manusia di dunia yang pada dasarnya adalah sejarah "manusia-manusia" besar yang sudah bekerja di dunia. Karena itu, Thomas menyimpulkan bahwa manusia besar adalah jiwa dari seluruh umat manusia.

Dalam perjalanan historiografi di Indonesia kita sering sekali mendengar beberapa tokoh yang dijadikan mesias dalam tradisi barat, pemikiran ratu adil tampaknya masih sangat melekat di dalam kepercayaan orang-orang Indonesia dalam menuliskan sejarah, sehingga beberapa tokoh yang turut berperan dalam perjuangan suatu peristiwa sejarah ini dikalahkan dengan dominasi orang-orang besar dalam sejarah. Narasi yang ada dalam buku sifatnya terlalu politis, padahal inti dari kisah kepahlawanan adalah nilai atau etika yang dapat dijadikan sebagai sumber refleksi.

Ketokohan Soekarno dan Soeharto menjadi yang paling mendominasi buku-buku selama 50 tahun terakhir, dampak negatif dari proses itu adalah pengetahuan masyarakat tentang kepahlawanan menjadi dangkal dan sempit, pahlawan hanya dimaknai sebagai kiprah politik seorang tokoh, padahal makna kepahlawanan sendiri cukup luas, bukan saja dari aspek politik. Pahlawan juga dapat dipandang melalui aspek ekonomi, sosial, hukum, lingkungan dan lain sebagainya. untuk menggeser pengetahuan dan ingatan sosial yang politis itu dibutuhkan paradigma pencerahan dalam penulisan maupun pengajaran sejarah kepahlawanan Indonesia. Makna kepahlawanan dalam sejarah bukan sekadar bersifat politis dan membentuk masyarakat yang mengenali pahlawan nasionalnya, tetapi ada nama-nama pahlawan yang juga perlu disebut, diingat kembali sebagai ingatan sosial masyarakat dan diberi sedikit ruang dalam historiografi Indonesia. Mereka adalah orang-orang kecil yang turut andil dalam perjuangan suatu peristiwa sejarah.

Referensi 

Thohir, Ajid & Ahmad Sahidin. (2019). Filsafat Sejarah: Profetik, Spekulatif, dan Kritis. PRENADAMEDIA GROUP: Jakarta.

Kurniawan, Ganda Febri. DKK. Dominasi Orang-Orang Besar Dalam Sejarah Indonesia: Kritik Politik Historiografi dan Politik Ingatan. Jurnal: Sejarah Citra Lekha. Vol. 4, No. 1. (2019).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun