Mohon tunggu...
dimas endriyanto
dimas endriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam di universitas muhammadiyah jakarta

Halo saya seorang lulusan S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Saya juga memiliki ketertarikan terhadap kesenian terutama musik, kedepannya mungkin tulisan saya akan berisi tentang religi&art, tapi tidak menutup kemungkinan ada tulisan unik lainnya. I hope you'll enjoy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Islam Menentang LGBT: Perspektif Agama dan Nilai-Nilai Tradisional

1 Juni 2023   18:36 Diperbarui: 1 Juni 2023   18:42 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam sebagai agama memiliki pandangan yang khas tentang moralitas, seksualitas, dan tatanan sosial. Dalam konteks ini, isu LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) seringkali menjadi topik kontroversial, dengan beberapa aliran Islam yang menentang secara tegas praktik atau gaya hidup yang terkait dengan LGBT. Artikel ini akan menjelaskan beberapa alasan mengapa Islam menentang LGBT dari perspektif agama dan nilai-nilai tradisional yang dipegang oleh umat Muslim.

  1. Teks Agama: Al-Quran, sebagai sumber utama ajaran Islam, mengandung beberapa ayat yang diinterpretasikan secara konsisten oleh para sarjana Islam sebagai penolakan terhadap hubungan homoseksual. Misalnya, peristiwa Sodom dan Gomora dalam Al-Quran menggambarkan sikap yang keras terhadap perbuatan homoseksual. Pemahaman ini memberikan dasar hukum yang kuat bagi penolakan terhadap LGBT dalam Islam.

  2. Pemertahanan Keluarga: Kelompok-kelompok yang menentang LGBT berpendapat bahwa keluarga tradisional yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak adalah dasar dari tatanan sosial yang stabil. Mereka berpendapat bahwa hubungan sejenis dan perubahan identitas gender dapat mengancam stabilitas keluarga dan nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat Islam.

  3. Perkembangan dan Pemeliharaan Keturunan: Pandangan tradisional dalam Islam menekankan pentingnya perkembangan populasi dan pemeliharaan keturunan sebagai tanggung jawab utama umat manusia. Dalam pandangan ini, hubungan sejenis tidak dapat menghasilkan keturunan secara alami, sehingga dianggap bertentangan dengan tujuan reproduksi manusia yang diperintahkan oleh agama.

  4. Pemahaman Tentang Fitrah Manusia: Pendukung pandangan yang menentang LGBT dalam Islam berargumen bahwa orientasi seksual yang berbeda dari heteroseksualitas adalah pelanggaran terhadap fitrah manusia. Mereka berpendapat bahwa Allah menciptakan manusia dalam kondisi heteroseksual dan menganggap setiap bentuk homoseksualitas atau transseksualitas sebagai penyimpangan dari fitrah tersebut.

  5. Peran Sosial dan Moral Agama: Bagi banyak umat Muslim, ajaran agama berfungsi sebagai panduan moral yang mengatur berbagai aspek kehidupan. Dalam pandangan mereka, mengakui dan mempromosikan LGBT dianggap melanggar nilai-nilai agama dan mengancam keseimbangan sosial.

Alasan Islam menentang LGBT dapat dipahami melalui interpretasi teks agama, pemertahanan keluarga dan tatanan sosial, pemahaman tentang fitrah manusia, tanggung jawab umat manusia, dan pemeliharaan moralitas agama. Beberapa pemeluk agama Islam juga menganjurkan pendekatan yang lebih inklusif, toleran, dan dialogis terhadap LGBT, dengan menekankan pada prinsip-prinsip kasih sayang, penghargaan terhadap martabat manusia, dan penolakan terhadap diskriminasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun