Mohon tunggu...
Dimas Aldiansyah
Dimas Aldiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sumbangan terbesar seorang pemimpin adalah menjadikan orang lain sebagai pemimpin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebangkitan Nasional Indonesia

28 April 2024   19:06 Diperbarui: 28 April 2024   19:11 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa sih Kebangkitan Nasional itu?

Kebangkitan Nasional adalah Masa di mana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.  (Sumbarprov, 2016)

Awal Mula Terbentuknya Kesadaran Nasional

Akibat tindakan eksploitasi yang dilakukan kepada Indonesia, Belanda akhirnya mendapat kritik keras dari dunia internasional. Salah satunya adalah tindakan tanam paksa yang dilakukan oleh Belanda menyebabkan penderitaan bagi rakyat Indonesia. Oleh karena itulah, Belanda wajib melakukan balas budi kepada Indonesia. Kritik dari dunia internasional tersebut didengar oleh pihak Belanda. Akhirnya Belanda menerapkan kebijakan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kebijakan tersebut dikenal sebagai Politik Etis. Program Politik Etis ini mencakup tiga aspek, yaitu:

  • Irigasi (pengairan)
  • Migrasi (perpindahan penduduk)
  • Edukasi (pendidikan).

Dari ketiga aspek tersebut, pendidikan merupakan aspek yang paling berpengaruh. Akibat adanya pendidikan, masyarakat Indonesia mulai mengenal nasionalisme dan mulai muncul kaum-kaum intelektual. (Cahya Dicky Pratama, 2020)

Nasionalisme merupakan paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu kepada negara dan bangsanya. Paham nasionalisme timbul karena adanya persamaan sikap, nasib dan tingkah laku yang muncul ketika ada keinginan untuk bersatu.

Adanya paham nasionalisme membuat kaum-kaum intelektual Indonesia tidak lagi memikirkan daerahnya masing-masing. Mereka mulai bersatu dan menganggap bagian dari bangsa Indonesia. Tujuannya hanya satu yaitu memerdekakan bangsa Indonesia dari penindasan Belanda. (Sujatmiko, 2018)

Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional

Organisasi pergerakan nasional yang berisi sekelompok orang dengan struktur keanggotaan resmi ini memiliki satu tujuan untuk bersama-sama berjuang untuk kepentingan bersama di atas nama bangsa Indonesia.

Itulah sebabnya tujuan organisasi ini menjadi lebih lancar dan baik karena menuju tujuan yang sama. Berikut adalah beberapa organisasi pergerakan yang memainkan peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia:

1. Budi Utomo

Budi Utomo didirikan oleh dr. Sutomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini merupakan yang pertama dan kelahirannya diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Berdirinya organisasi Budi Utomo tidak bisa lepas dari peranan dr. Wahidin Soedirohusodo. Ide-ide dr. Wahidin tentang organisasi pergerakan nasional menginspirasi dr. Sutomo dan kawan-kawan untuk kemudian mendirikan Budi Utomo.

dr. Wahidin merupakan alumni STOVIA yang sering berkeliling di kota-kota besar di Pulau Jawa. Ia berkeliling menyebarkan gagasannya mengenai bantuan dana bagi pelajar-pelajar pribumi berprestasi yang tidak mampu melanjutkan sekolah. Ide itu kemudian diterima oleh dr. Sutomo dan kawan-kawan dengan mendirikan Budi Utomo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, serta tidak bersifat politik.

2. Sarekat Dagang Islam/ Sarekat Islam

Sarekat Dagang Islam Islam (SDI) didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada tahun 1905. SDI didirikan dengan tujuan memperkuat persatuan para pedagang pribumi agar mampu bersaing dengan para pedagang asing. Pada tahun 1912, SDI berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI).

SI berkembang pesat menjadi sebuah gerakan nasionalis yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di bawah kepemimpinan HOS Tjokroaminoto, organisasi ini pun semakin berkembang dan membuat Belanda khawatir karena dianggap membahayakan kedudukan pemerintah belanda. Pada masa itu, SI menjadi organisasi terbesar di Indonesia dengan anggota mencapai dua juta orang.

3. Indische Partij

Organisasi Indische Partij didirikan oleh Tiga Serangkai, yaitu Ernest Eugene Francois Douwes Dekker atau dikenal juga dengan nama Dr. Danudirja Setiabudi, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat atau yang populer dengan nama Ki Hajar Dewantara.

Indische Partij didirikan pada 25 Desember 1912 di Bandung. Organisasi ini memiliki tujuan dan prinsip yang sangat radikal menginginkan Indonesia merdeka. Karena itu, pada 4 Maret 1913 organisasi ini ditutup dan dianggap sebagai organisasi yang terlarang oleh kolonial.

Organisasi ini memiliki keistimewaan karena menjadi organisasi yang memiliki usia pendek namun anggaran dasarnya dijadikan sebagai peletak dasar politik Indonesia dengan status organisasi campuran antara orang asing dan pribumi.

4. Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia awalnya bernama Indische Vereeniging. Didirikan oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda. Organisasi ini berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia pada tahun 1925. Pergantian nama ini menjadikannya sebagai organisasi pergerakan pertama yang menggunakan nama Indonesia.

Perhimpunan Indonesia menjadi pelopor dari gerakan kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Tokoh yang terlibat dalam organisasi ini antara lain Mohammad Hatta, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.

5. Taman Siswa

Taman Siswa adalah organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada 3 Juli 1922. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan secara kultural yang diselenggarakan dengan baik.

Taman siswa menjadi tonggak penataan pengembangan pendidikan nasional untuk sampai seperti saat ini. Organisasi ini pulalah yang meningkatkan kesadaran peran pendidikan nasional penting untuk mencapai kemerdekaan.

Taman siswa sempat mengancam pemerintah Belanda karena pencegahan terhadap jalannya pendidikan menjadi terbatas. Sejak saat itulah Taman siswa dianggap sebagai sekolah liar dan dibatasi pergerakannya.

Selain lima organisasi tersebut, masih banyak organisasi lain yang didirikan dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Seperti Partai Nasionalis Indonesia (PNI) dengan pendirinya Ir. Soekarno, Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan, dan Nahdlatul Ulama dengan tokoh pendiri KH. Hasyim Asy'ari. (Muhtar, 2023)

Peristiwa Sumpah Pemuda merujuk pada sebuah peristiwa bersejarah pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta, Indonesia. Pada hari tersebut, para pemuda dari berbagai organisasi dan daerah berkumpul dalam sebuah kongres nasional yang dikenal sebagai Kongres Pemuda II.

Sumpah Pemuda menjadi simbol semangat persatuan, kesadaran akan identitas nasional, dan semangat perjuangan dalam merebut kemerdekaan. Para pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat lokal adalah sia-sia. Hanya dengan persatuan dan kesatuan cita-cita kemerdekaan dapat diraih.

Kongres Pemuda I berhasil mencapai kesepakatan dasar yang penting. Pertama, cita-cita Indonesia merdeka dijadikan cita-cita bersama bagi seluruh pemuda Indonesia. Kedua, semua perkumpulan pemuda berkomitmen untuk bekerja sama dalam membangun persatuan di bawah satu wadah organisasi.

Kongres Pemuda II, yang juga dikenal sebagai Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, diadakan dalam tiga sesi yang berlangsung di tiga lokasi berbeda. Kongres ini diselenggarakan atas inisiatif dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi yang terdiri dari pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.

Pada sesi pertama yang diadakan pada Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, topik yang dibahas adalah masalah pendidikan. Pada rapat penutup yang diadakan di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan tentang pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Moh. Yamin pada selembar kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo kemudian dijelaskan secara panjang lebar oleh Moh. Yamin.

Isi dari Sumpah Pemuda hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut:

  • Pertama: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia)
  • Kedua: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia)
  • Ketiga: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa Sumpah Pemuda, terjadi debut pengucapan lagu kebangsaan Indonesia yang pertama kali diciptakan oleh WR Soepratman. Lagu tersebut adalah "Indonesia Raya" yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1928 melalui surat kabar Sin Po, dengan teks yang menegaskan bahwa lagu tersebut adalah lagu kebangsaan Indonesia.  (Universitas Negeri Malang, 2023)

Sejarah Penetapan Hari Kebangkitan Nasional

Saat itu, Indonesia yang sudah merdeka masih harus menghadapi kembali Belanda bersama sekutunya untuk menjajah kembali Indonesia setelah sebelumnya Indonesia diambil alih oleh Jepang.

Dalam rangka memperingati berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1948, Ki Hadjar Dewantara sempat mengadakan pembicaraan dengan Presiden Soekarno mengenai kondisi rakyat yang dirasanya membutkan simbol persatuan baru.

Sehingga Ki Hadjar Dewantara pun ditunjuk sebagai ketua peringatan 40 tahun berdirinya Boedi Oetomo di Gedung Agung Yogyakarta. Presiden Soekarno dalam pidatonya mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia yang terpecah oleh kepentingan politik agar Bersatu melawan Belanda.

Presiden Soekarno juga menyampaikan bahwa Boedi Oetomo merupakan tonggak dari pergerakan nasional. Boedi Oetomo merupakan pelopor berdirinya organisasi modern yang pertama, kemudian diikuti berdirinya organisasi-organisasi lain.

Terdapat tiga tokoh yang dianggap penting dari Hari Kebangkitan Nasional, disebut dengan tiga serangkai. Mereka adalah Douwes Dekker, Ki Hadjar Dewantaram dan Dr Cipto Mangoenkoesoemo. Mereka mendirikan Indische Partij (IP) pada 1912.

IP (Indische Partij) pun mendapat respons positif dari rakyat Indonesia, namun direspons negatif oleh Belanda. Belanda menganggap IP mengganggu keamanan di Indonesia yang saat itu bernama Hindia-Belanda. Sehingga akhirnya IP pun terpaksa dibubarkan pada 4 Maret 1913. (Aditya Priyatna Darmawan, 2023)

Daftar Pustaka

(2016, Mei 20). Retrieved from Sumbarprov: https://www.sumbarprov.go.id/home/news/7692-kebangkitan-nasional-indonesia-20-mei-1908

Aditya Priyatna Darmawan, R. S. (2023, May 19). Kompas. Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/19/130000965/sejarah-hari-kebangkitan-nasional-20-mei-1908-latar-belakang-dan-tokoh?page=all

Cahya Dicky Pratama, S. G. (2020, Oktober 12). Awal Mula Terbentuknya Kesadaran Nasional. Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/12/155254369/awal-mula-terbentuknya-kesadaran-nasional?page=all

Muhtar. (2023, February 23). Mengenal Sejarah Organisasi Pergerakan Nasional dan Para Tokohnya. Retrieved from Universitas Insan Cita Indonesia: https://uici.ac.id/mengenal-sejarah-organisasi-pergerakan-nasional-dan-para-tokohnya/

Sujatmiko, E. (2018). Nasionalisme. In E. Sujatmiko, Kamus Sejarah Indonesia.

Universitas Negeri Malang. (2023, October 28). Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah. Retrieved from Formadiksi UM: https://formadiksi.um.ac.id/hari-sumpah-pemuda-organisasi-pemuda-yang-berperan-dalam-lahirnya-sumpah-pemuda/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun