Mohon tunggu...
dimas dito
dimas dito Mohon Tunggu... -

saya adalah mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran. gemar menulis, gemar membaca untuk buku-buku tertentu. kegiatan saya sehari-hari adalah bergembira bersama kawan sembari makan dan minum secangkir kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Ranjang

6 Januari 2010   18:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:35 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah aku seorang biduan?
Melebihkan dandanan demi panggung persegi panjang?
Aku ingin menari, aku ingin berdansa bersama tuan
Tanpa peduli, setruman makian mereka memaksa datang.

Aku ingin mendengar dentum desahanmu
Setelah mencabik kaus yang membalutiku.
Saatnya aku senang, tuan kembali meraihku dalam ranjang.
Dalam seks, cinta, dan rasa membuatku seluruhnya mengejang.

Tapi sayang, tuan tak mengerti
Mengapa perlu uang lembaran?
Aku hanya butuh tuan, sebagai peneman rasa hinaku
Aku menginginkan Tuhan, sebagai pendamping dosa kelak, di api nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun