Mohon tunggu...
Dimas Colungga Sumadi
Dimas Colungga Sumadi Mohon Tunggu... Relawan - mahasiswa psikologi

berbagilah selagi kita dapat berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pentingkah yang Bermerek

7 Mei 2021   19:44 Diperbarui: 7 Mei 2021   20:07 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

setiap orang pastinya ingin barang yang memiliki merk-merk terkenal, selain menunjukkan bahwa itu merupakan produk yang bagus, memiliki produk bermerk terkenal juga dapat menunjukkan status sosial. bagi mereka-mereka yang memiliki gaji yang selangit itu merupakan hal yang wajar.  tetapi bagi yang memiliki gaji menengah kebawah dengan memiliki gengsi setinggi langit ini yang menjadi masalah (walau itu hak pribadi masing-masing). 

setiap orang memiliki hak untuk membeli apa saja  yang penting tidak membeli barang-barang ilegal atau melanggar hukum. saya seorang mahasiswa yang menyambi bekerja sebagai driver ojek online (ojol), yah tukang ojek tetapi hasil  rezeki dari mengojek bagi mahasiswa bisa dikatakan lebih dari cukup untuk kehidupan  sehari-hari bahkan bisa mengalahkan gaji pegawai.  

saya sangat sedikit sekali memiliki barang-barang bermerk terkenal, beda dengan kawan-kawan saya yang senang dengan mengoleksi barang-barang merk tersohor yang harganya selangit. pandangan saya terletak pada fungsi, saya perah menyinggung hal ini tentang fungsi di artikel saya sebelumnya. terus apakah membeli barang dengan harga mahal, membeli barang bermerk-merk top itu salah ? saya jawab tidak. 

membeli barang-barang dengan merk terkenal itu merupakan hak setiap pribadi, tetapi saya disini menjelaskan tentang sudut pandang saya. bagi saya cukup bersyukur membeli barang-barang yang mungkin dengan merk-merk yang sangat tidak terkenal, tetapi memang ada kalanya saya membeli barang-barang yang agak mahal karena saya merasa itu waktunya saya mengapresiasi diri saya untuk menikmati hasil kerja saya. 

kenapa saya melakukan ini, karena sudut pandang saya dan bagi diri saya sesuatu tidak harus merk terkenal tetapi harus sesuai dan pas. dengan demikian saya dapat menjadi  memiliki standar rata-rata jadi saya bisa mensyukuri standar rata-rata tersebut, ketika saya membeli barang dengan merk-merk terkenal sesekali itu, bagi saya itu merupakan bonus dan saya bisa bersyukur dua kalilipat dan mendapatkan kepuasan tersendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun