Mohon tunggu...
Dimas Ayu
Dimas Ayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis lepas

Hi ....Nulis adalah salah satu cara untuk menceritakan tentang hidup dan imajinasku

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mengapa Jalur Kereta Api Dipenuhi Kerikil?

18 Juli 2023   08:50 Diperbarui: 18 Juli 2023   08:52 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat masa kecil dulu kita akan senang ketika melihat kereta api melintas.Sontak kita akan langsung melambaikan tangan untuk mengiringi kereta apa yang melintas tersebut.Tak jarang juga menghabiskan waktu sore dengan menikmati senja di stasiun kereta.Saat kamu bermain di stasiun ataupun menyaksikan kereta api yang melintas tersebut pasti kamu tidak asing lagi dengan banyaknya kerikil kecil di sepanjang jalurnya.Lantas apa sebenarnya tujuan dari peletakan banyak kerikil tersebut?

Dikutip dari berbagai sumber jalur kereta api yang dipenuhi kerikil bertujuan untuk mencegah erosi.Indonesia mempunyai dua musim yaitu penghujan dan kemarau.Pada saat musim hujan datang kerikil-kerikil tersebut bertujuan untuk mencegah erosi.Jika tidak diberi kerikil bisa jadi terdapat genangan sehingga besar kemungkinan untuk rel kereta api tersebut ambles.

Kerikil-kerikil di jalur kereta api tersebut juga bisa sebagai pemberat agar bisa membuat kereta api tetap stabil.Kereta api bisa dengan aman melintas ketika jalur perlintasannya stabil dan kokoh.

Kerikil-kerikil yang hadir tersebut juga bertujuan untuk menghambat pertumbuhan tanaman liar.Bukan tanpa sebab,pasalnya tanaman yang tumbuh secara liar bisa menghambat perjalanan kereta api bahkan bisa membuat kereta api mengalami kerusakan.

Nah,itu dia alasan mengapa jalur kereta api selalu dipenuhi dengan banyak kerikil.Peletakkan kerikil-kerikil tersebut bertujuan untuk memberikan keamanan selama perjalanan dengan kereta api.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun