Yogyakarta tak pernah kehabisan cerita. Kota budaya yang sarat dengan keindahan tradisional ini selalu menghadirkan sesuatu yang unik bagi para pengunjungnya. Salah satu tempat menarik yang sedang menjadi perbincangan adalah Lab Art Aromatique, sebuah laboratorium seni aroma di mana pengunjung dapat meracik parfum sendiri sesuai dengan kepribadian dan selera mereka. Bagi para pecinta wewangian, tempat ini adalah surga kecil yang menawarkan pengalaman tak terlupakan.Keunikan Lab Art Aromatique
Lab Art Aromatique memadukan seni dan sains dalam menciptakan parfum. Tidak seperti toko parfum pada umumnya, di sini pengunjung diajak untuk menjadi kreator untuk meracik aroma mereka sendiri. Dengan bantuan tim ahli yang ramah dan berpengalaman, siapa pun bisa menciptakan wewangian yang benar-benar personal.
Yang membuat tempat ini istimewa adalah pendekatan interaktifnya. Proses meracik parfum dimulai dari konsultasi singkat untuk memahami karakter dan preferensi pengunjung. Tim akan membantu menentukan jenis aroma dasar, apakah itu floral, woody, fruity, spicy dan lain-lain. Dari situ, pengunjung diajak mencoba berbagai esens dan minyak wangi untuk menemukan kombinasi yang sempurna.
“Kami percaya bahwa setiap orang memiliki aroma khas yang mencerminkan kepribadian mereka,” ujar Livia Suryani, pendiri Lab Art Aromatique. “Melalui pengalaman ini, kami ingin memberikan ruang bagi setiap individu untuk mengekspresikan diri mereka dalam bentuk parfum.”
Memasuki Lab Art Aromatique, pengunjung akan disambut dengan suasana elegan dan penuh estetika. Deretan botol kaca berisi bahan baku parfum tertata rapi di rak, memberikan kesan seperti berada di dalam laboratorium ilmiah. Wewangian dari berbagai bahan, seperti lavender, cendana, jeruk bergamot, hingga vanila memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang menenangkan.
Proses dimulai dengan sesi sniff test, di mana pengunjung mencoba berbagai esens untuk menemukan aroma favorit mereka. Setelah itu, mereka diajak mencampur esens pilihan dengan takaran yang tepat. Proses ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian, tetapi juga memberikan kepuasan tersendiri saat parfum mulai terbentuk.
Lab ini juga menawarkan paket pengalaman yang berbeda, mulai dari sesi singkat meracik parfum hingga workshop mendalam tentang sejarah dan teknik pembuatan parfum. Setiap paket dilengkapi dengan fasilitas lengkap, termasuk catatan resep parfum yang dapat dibawa pulang sehingga pengunjung bisa membuat ulang aroma favorit mereka.
Kisah di Balik Lab Art Aromatique
Lab Art Aromatique lahir dari kecintaan Livia terhadap seni dan wewangian. Setelah menghabiskan beberapa tahun belajar parfum di Grasse, Prancis kota yang dikenal sebagai pusat parfum dunia Livia memutuskan untuk membawa pengalamannya kembali ke Indonesia. Ia ingin memberikan sentuhan lokal dalam setiap kreasi parfum yang dibuat di lab ini.
“Kami tidak hanya menggunakan bahan baku impor, tetapi juga memanfaatkan kekayaan alam Indonesia,” jelas Livia. “Misalnya, melati dari Jawa, nilam dari Aceh, dan kenanga dari Bali. Dengan begitu, parfum yang dihasilkan memiliki sentuhan unik yang mencerminkan kekayaan budaya kita.”
Selain itu, Livia juga bekerja sama dengan komunitas lokal untuk memastikan keberlanjutan sumber bahan baku. Para petani yang memasok bahan diberdayakan melalui pelatihan dan program berbasis komunitas. Hal ini menunjukkan komitmen Lab Art Aromatique terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Langkah ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Lab Art Aromatique tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara. Banyak pengunjung yang merasa tempat ini memberikan pengalaman berbeda dibandingkan destinasi wisata lain di Yogyakarta. Bahkan, beberapa selebriti dan influencer telah mengunjungi tempat ini dan membagikan pengalaman mereka di media sosial.