Mohon tunggu...
Dimas Arif Setiawan
Dimas Arif Setiawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang Mahasiswa Jurnalistik di salah satu Kampus diJjakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Banyak Cara dan Kepedulian Minim

4 Mei 2012   20:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:42 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjalan bersama ke suatu tempat, menaiki gunung, menikmati ombak pantai, maupun menikmati alunan musik di cafe. Semua kegiatan ini terbukti ampuh untuk menghilangkan strees. Waktu liburan menjadi waktu yang pas untuk melakukan hal ini bersama teman, keluarga, maupun seorang kekasih. Berwisata ke Taman Nasional Gede Pangrango bisa menjadi referensi perjalanan saat liburan bagi anda yang suka dengan alam bebas. Perjalanan melewati pepohonan rindang dan jalan trek yang panjang. Banyak pengalaman dan pengetahuan dari perjalanan ke alam bebas. Contoh kecil ketika melakukan pendakian banyak yang kita dapat karena seperti meraih mimpi, dalam meraih mimpi butuh perjuangan dan semangat. Istilah mimpi itu adalah sampai di puncak tertinggi yang menjadi tujuan pendakian. Pendakian yang memberikan pelajaran tentang siapa diri kita sebenarnya, keegoisan diri dan kepedulian antar manusia. Namun kelelahan selama perjalanan dan beberapa sifat individu manusia yang jarang kita lihat di perkotaan bisa kita nikmati dengan suasana puncak yang memberikan keindahan.

Taman Nasional ini berlokasi di Cibodas, Jawa Barat. Selalu ramai di akhir pekan oleh beberapa keluarga, pemuda, bahkan anak kecil. Bervariasi tujuan yang mereka rencanakan, ada mendaki mencapai puncak ataupun bermain di air terjun cibereum karena sama - sama memiliki ciri khas pemandangan pegunungan tropis Indonesia.

Long weekend kemarin saya dengan beberapa teman berencana mengunjungi air terjun cibereum. Pertama kali buat saya mengunjungi tempat ini, bangga saat kaki ini tegak berdiri di bebatuan besar dekat air terjun yang mengucur deras dari ketinggian puluhan meter. Cipratan air menyambut deras memberi kesegaran seusai berjalan kurang lebih dua jam perjalanan kaki.

Beristirahat sejenak sambil menikmati bekal bawaan saya pun menatap sekeliling air terjun yang indah, tetapi mata ini seakan di lihatkan dengan pemandangan miris dari keindahan air terjun. Beberapa sampah yang berserakan dan tidak adanya tempat sampah di sekeliling tempat seluas ini. Hanya ada beberapa sukarelawan memanfaatkan sampah yang berserakan, mereka memunguti dan mengumpulkan sampah di belakang kamar mandi yang hampir rusak dan menjadi satu - satunya kamar mandi yang tersedia. Membakar sampah kertas dan mengumpulkan sampah plastik untuk di jual pada pengepul plastik di bawah, beginilah cara kerja sukarelawan menurut pengakuannya. Karena memang tidak ada petugas TNGPdisini menurut pandangan mata saya.

Mengetahui hal itu semua menyadarkan hati kecil dalam diri untuk berusaha menjaga dan mencintai alam ini. Sesuai dengan kemapuan saya saat turun tangan tergerak memunguti sampah plastik yang berserakan di jalur pendakian. Kantong merah bawaan saya penuh oleh sampah plastik untuk di buang di penampungan depan kantor registrasi.

Dari perjalanan ini kesimpulan subyektif dalam pikiran saya tentang kinerja pihak TNGP yang menyerahkan semua tanggung jawab kepada pengunjung untuk membawa balik barang bawaan termasuk sampah tanpa pantauan kemudian tidak adanya pihak P3K di air terjun cibereum jika terjadi kecelakaan, serta tidak ada tempat sampah dan kurangnya kesadaran para pengunjung untuk menjaga dan mencintai alam ini. Memang di akui saya juga pernah membuang sampah di jalur tanpa membawa turun ke pos, namun hal ini salah karena jika terus dilakukan tanpa adanya kesadaranlama kelamaan sampah bisa menjadi pemandangan yang dijumpai selain melihat pepohonan yang menjulang tinggi.

Menjaga yang ada dan memperbaharui untuk memaksimalkan potensi alam ini kata pas untuk mewariskan buat anak cucu kita nanti. Mulailah dari dalam diri sendiri, mungkin itu bisa ditiru oleh orang lain dan penerus kita nantinya yang mungkin ingin mengenal dan mejelajah alam ini. Tulisan di papan tak menjamin tanpa adanya kesadaran dan fasilitas yang ada. Mungkin ini sedikit tulisan singkat perjalanan liburan kemarin, walaupun sedikit kecewa namun saya cukup bangga dengan alam negri ini terutama di TNGP walaupun masih perlu ada pembenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun