Mohon tunggu...
Dimas Ardiansyag
Dimas Ardiansyag Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pembisnis

Bermain game

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semilir hujan

20 November 2024   13:42 Diperbarui: 20 November 2024   13:43 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

terdapat sebuah rumah kecil dengan atap genteng yang sudah mulai berubah warna di ujung kotak kecil di tengah perbukitan yang dikelilingi pohon hijau rumah itu milik Farhan seorang pria muda yang gemar menulis diary setiap malam,hari itu langit begitu Murung, awan hitam mendominasi langit dan semilir angin mulai berbisik-bisik seolah mempersiapkan kedatangan hujan Farhan duduk di ambang jendela kamarnya memandangi awan yang bergerak lambat.

Tak lama kemudian percikkan percikkan Hujan mulai jatuh farhan tersenyum merasa hangat dan damai dalam kamar yang tenang Farhan duduk di atas kursi dekat jendela membuka diary nya dalam riuh rendah hujan dia mulai menulis mencatat setiap titik hujan yang jatuh setiap aroma tanah yang tercium dari jendela terbuka.

tiap butir hujan baginya adalah pesan-pesan tentang kesegaran,tentang kehidupan yang tertulis berjalan dan tentang rasa syukur akan setiap momen indah dalam hidupnya,Saat Hujan rendah Farhan mengakhiri catatan dirinya dengan kata-kata yang sederhana "setiap tetes hujan mengingatkan bahwa kehidupan adalah tentang setiap momen yang mampu membuat hati kita bahagia" Farhan menutup diary nya, tersenyum hujan telah memberinya inspirasi membuatnya merasa hidup sebab baginya hujan bukan hanya air yang turun dari langit tapi juga kisah kehidupan yang terus berjalan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun