Mohon tunggu...
Dimas Aprianto
Dimas Aprianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pertahanan Indonesia

Energy untuk Negeri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Sejarah : Nelson Mandela, Pemimpin Strategis yang Mengispirasi Generasi

27 Mei 2024   18:57 Diperbarui: 27 Mei 2024   18:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nelson Mandela adalah seorang pemimpin anti-apartheid dan presiden pertama Afrika Selatan kulit hitam yang dikenal dengan keberanian dan komitmennya terhadap keadilan dan perdamaan. Dia dilahirkan pada 18 Juli 1918 di Mvezo, Afrika Selatan, dan meninggal pada 5 Desember 2013. Mandela aktif dalam gerakan anti-apartheid dan bergabung dengan Partai ANC. Dia pernah dipenjara selama 27 tahun karena aktivismenya anti-apartheid, tetapi tidak pernah menyerah pada perjuangannya. Setelah keluar dari penjara, Mandela menjabat sebagai presiden Afrika Selatan dari 1994 hingga 1999 dan dianugerahi Nobel Perdamaian pada 1993 atas perjuangannya dalam upaya menegakkan keadilan dan perdamaian di Afrika Selatan dan dunia.

Mandela dikenal dengan kata-kata bijaknya yang menginspirasi orang untuk berjuang untuk keadilan dan perdamaan. Beberapa contoh kata-kata bijaknya antara lain: "Jangan menilai saya dari kesuksesan, tetapi nilai saya dari seberapa sering saya jatuh dan berhasil bangkit kembali"; "Mengatasi kemiskinan bukan sebuah sikap amal. Itu merupakan tindakan keadilan. Itu merupakan perlindungan terhadap hak asasi manusia yang fundamental, hak atas martabat dan kehidupan yang layak. Selagi kemiskinan berlanjut, tidak ada kemerdekaan sejati"; dan "Sebuah hati yang baik dan sebuah kepala yang baik akan selalu menjadi sebuah kombinasi yang dahsyat".

Mandela juga dikenal dengan keberaniannya dalam menghadapi penindasan dan rintangan. Dia menjabat sebagai presiden setelah keluar dari penjara dan tidak pernah menyerah pada musuh-musuhnya. Sebaliknya, Mandela terus berusaha menyatukan kulit putih dan kulit hitam yang sebelumnya terpecah karena peraturan apartheid. Warisannya terus menginspirasi orang-orang di seluruh dunia untuk berjuang untuk keadilan, kesetaraan, dan perdama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun