Mohon tunggu...
Dimas Andi Shadewo
Dimas Andi Shadewo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Sastra Indonesia UI. Pendiri, pemilik, pengelola, dan editor http://dimasallstar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Captain America: Civil War - Padat, Jelas, dan Menawan

6 Mei 2016   15:22 Diperbarui: 6 Mei 2016   20:41 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Civil War Art Poster (sumber: cinemags.id)

[Warning! Spoiler Alert!]

Semi Avengers, mungkin itulah kesan awal ketika melihat judul film, Captain America: Civil War. Bagaimana tidak, hampir semua tokoh yang biasanya nampang di Avengers hadir kembali dalam sekuel kedua Captain America, kecuali Thor, Hulk, dan Nick Fury.

Lain dari itu, Captain America Civil War merupakan film dengan konsep cerita yang mampu membuat penonton berpikir tentang konfik apa yang sebenarnya terjadi, mengapa konflik tersebut bisa terjadi, dan siapa yang membuat konflik tersebut terjadi.

Dan di sinilah hebatnya. Duet sutradara bersaudara, Anthony dan Joe Russo, mampu menjawab segala pertanyaan yang ada di dalam pikiran penonton tersebut dengan apik dan jelas.

Cerita diawali dengan aksi para Avengers yang sedang menjalankan misi menangkap Brock Rumlow/Crossbone (Frank Grillo) dan pasukannya di Lagos, Nigeria. Avengers menang, namun aksi mereka menimbulkan puluhan korban jiwa di kalangan warga sipil.

Akibat kejadian tersebut, pihak pemerintah dan PBB menaruh perhatian lebih terhadap aksi-aksi para Avengers. Mereka menilai kehadiran Avengers perlu dipertimbangkan kembali setelah melihat banyaknya korban jiwa berjatuhan tiap kali para pahlawan super ini beraksi. New York, Washington, Sokovia, dan Lagos menjadi saksi bisu “keganasan” kelompok bentukan S.H.I.E.L.D tersebut.

Kemudian dibuatlah Perjanjian Sokovia yang pada akhirnya menimbulkan perpecahan dalam internal Avengers. Tony Stark/Iron Man (Robert Downey Jr), Vision (Paul Bettany), Rhodey/War Machine (Don Cheadle), dan Natasha Romanoff/Black Widow (Scarlett Johannson) setuju dengan perjanjian yang diprakarsai oleh PBB tersebut.

Lain halnya dengan Steve Rogers/Captain America (Chris Evans), Sam Wilson/Falcon (Anthony Mackie), dan Wanda Maximoff/Scarlett Witch (Elizabeth Olsen) yang menolak menandatangani perjanjian tersebut. Mereka khawatir gerak-geriknya akan dibatasi oleh pihak pemerintah. 

Lanjut, level konflik semakin meningkat kala Raja Wakanda, T’Chaka, tewas dalam ledakan saat agenda pertemuan PBB berlangsung di Wienna, Austria. Diduga, Bucky/Winter Soldier (Sebastian Stan) menjadi dalang di balik ledakan tersebut. T’Challa (Cadewick Boseman), anak dari T’Chaka, kemudian menjelma menjadi Black Panther untuk memburu Winter Soldier demi membalas kematian ayahnya.

Konflik dalam film Captain America: Civil War dibangun secara bertahap. Seperti yang dibicarakan di awal, penonton diajak berpikir dan menyatukan rangkaian puzzle dari tiap adegan dalam film.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun