Mohon tunggu...
Dimas Aji Pamungkas
Dimas Aji Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya Dimas Aji Pamungkas Mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakulitas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketidak Jelasan Pembagian Kewenangan

15 Januari 2025   21:08 Diperbarui: 15 Januari 2025   21:08 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam sistem pemerintahan yang kompleks, pembagian kewenangan menjadi elemen krusial untuk menciptakan harmoni dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas. Namun, tidak jarang ditemukan persoalan terkait ketidakjelasan pembagian kewenangan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Hal ini memunculkan berbagai permasalahan, mulai dari konflik antarlembaga hingga dalam penyelenggaraan program publik.
Ketidakjelasan pembagian kewenangan sering kali disebabkan oleh regulasi yang tumpang tindih. Sebagai contoh, dalam konteks pemerintahan daerah di Indonesia, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sering kali berbenturan dengan peraturan sector lainnya. Akibatnya, implementasi program pembangunan menjadi terhambat karena adanya ketidakpastian mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Sebagai ilustrasi, pengelolaan sumber daya alam seperti tambang dan hutan sering kali menjadi ranah konflik antara pemerintah pusat dan daerah.
Dampak dari ketidakjelasan ini tidak hanya dirasakan oleh pemerintah, tetapi juga masyarakat. Ketika konflik kewenangan terjadi, pelayanan publik menjadi tidak maksimal. Masyarakat yang seharusnya menjadi penerima manfaat justru dirugikan . Contohnya, pada sektor pendidikan, ada kasus di mana pemerintah pusat dan daerah saling melempar tanggung jawab terkait perbaikan infrastruktur sekolah. Akibatnya, siswa harus belajar dalam kondisi yang kurang layak.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya harmonisasi regulasi dan koordinasi yang lebih baik antara lembaga-lembaga terkait. Pemerintah perlu melakukan revisi terhadap peraturan yang tumpang tindih dan memastikan pembagian kewenangan diatur secara rinci dan jelas. Selain itu, pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat harus terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya konflik. Dengan demikian, tata kelola pemerintahan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Sebagai generasi muda yang peduli terhadap keberlangsungan bangsa, kita juga memiliki peran penting dalam mengawal proses ini. Melalui kritik yang konstruktif dan partisipasi aktif dalam forum-forum diskusi publik, kita dapat mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang lebih transparan.
Sebagaimana dikatakan oleh filsuf politik John Locke, "Pemerintahan yang baik adalah yang melayani kepentingan rakyat." Oleh karena itu, sudah saatnya semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, bergandengan tangan untuk memperbaiki sistem pembagian kewenangan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun