Percuma kan aslinya dijuluki sebagai kota santri tapi nggak bisa menyejahterahkan masyarakatnya? Haha.
Tidak ada Tempat Hedon
Jombang yang berstatus sebagai kota kecil dengan penduduk satu juta jiwa ini juga tidak memiliki tempat hiburan lho. Boro-boro tempat hiburan gramedia saja tidak punya. Tapi itu wajar si ya wong emang kota santri jadi buku tidak penting yang penting adalah Al Quran, padahal Jombang lebih pantas disebut sebagai Kota Toleransi bila dibandingkan dengan Kota Santri.Â
Tapi sudah kepalang tanggung jadi gimana lagi? Saya sebagai pemuda asli di Jombang belum pernah merasakan nikmatnya hedon di kota ini. Ya mau hedon kemana wong sekitar rumah saya saja sawah. Jadi saya baru bisa hedon ketika jalan-jalan keluar 5 km dari desa saya yang tak jelas dimana kecamatannya. Tapi ketika malam ya menakutkan wong jalanan tidak ada lampu penerangan sama sekali. Boro boro penerangan wong jalanan rusak aja nggak diperbaiki. Parah emang Jombang!
Penghuninya Toxic-Toxic
Jombang dijuluki sebagai pusat pondok pesantren di Jawa. Tapi anehnya kamu ketika berkunjung di Jombang kamu akan dihina kalau kamu pendek, jerawatan, dan jelek. Mungkin saya adalah salahsatu dari sekian banyak orang yang dihina oleh orang-orang Jombang yang sok cantik dan kegantengan itu. Jadi ketika anda berkunjung ke Jombang utamakan anda adalah orang yang tinggi, putih, cantik atau ganteng. Kalau kalian jelek jangan sekali-kali berkunjung ke kota tertoxic didunia ini.
Ya itu aja deh sekian dari saya semoga kalian berpikir ulang jika ingin tinggal di kota ini. Kalau aku si amit amit ya tinggal di kota ini. Saya pikir saya harus melontarkan sebuah kalimat yang bagus 'Why did God predestined me to be born in Jombang?'
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI