Mohon tunggu...
Dimas Abi Permana
Dimas Abi Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi

Hobi saya adalah olahraga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Prinsip Alam Semesta: Pemikiran Alam Semesta Anaximenes

23 Desember 2024   19:56 Diperbarui: 23 Desember 2024   19:56 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


A. Biografi anaximenes

Anaximenes, seperti Thales dan Anaximander, adalah seorang filsuf  dari kota Miletus. Meskipun Anaximenes lebih muda dari Anaximander, dia sezaman dengan kedua filsafat tersebut. Dalam tradisi filsafat Barat, ia dianggap sebagai anggota aliran Miletus, bersama dengan Thales dan Anaximander. Anaximenes adalah teman, murid, dan penerus Anaximandros. Dia menjelaskan dua filosofi Miletus lainnya dan berbicara tentang filsafat alam, prinsip-prinsip dasar (arche) dari segala sesuatu.
Anaximenes lahir sekitar tahun 545 SM. Diperkirakan ia meninggal sekitar tahun 528 atau 526 SM. kuro.

Anaximenes adalah seorang filsuf Yunani pra-Socrates dan salah satu pelopor Mazhab Milesian, yang filsafat inovatifnya didasarkan pada filsafat Milesian tentang "arche'', yang menurut Anaximenes, adalah prinsip pertama alam semesta. memberikan kontribusi penting pada penelitian. Anaximenes adalah filsuf Yunani pertama yang menetapkan perbedaan  jelas antara planet dan bintang, dan menjelaskan secara ilmiah fenomena alam seperti guntur, kilat, pelangi, dan gempa bumi.

B. Prinsip alam semesta menurut anaximenes

Anaximenes adalah seorang filsuf yang tertarik pada prinsip-prinsip dasar  alam semesta dan sifat realitas. Menurut Anaximenes, prinsip alam semesta  adalah udara, substansi dasar dan abadi yang membentuk alam semesta. Anaximenes percaya bahwa udara dapat diubah menjadi air, tanah, batu, dan api melalui proses pemadatan dan penghalusan. Anaximenes meyakini bahwa alam semesta tersusun dari satu substansi tunggal, tak terbatas, dan abadi, yang disebutnya "udara".

Anaximenes percaya bahwa alam semesta terus bergerak dan berubah, bahwa udara dipadatkan atau dijernihkan untuk membentuk berbagai objek yang kita lihat di sekitar kita, semuanya pada akhirnya terbuat dari zat yang sama.

Teori Anaximenes bahwa alam semesta  terbuat dari udara merupakan penyimpangan dari gagasan pendahulunya, Anaximander, yang  mengusulkan bahwa alam semesta terbuat dari substansi tak terbatas yang disebut "apeiron" atau "tak terhingga." Teori Anaximenes lebih terfokus pada satu substansi konkret dan merupakan salah satu upaya pertama untuk menjelaskan alam semesta berdasarkan satu prinsip dasar.

Pemikiran Anaximenes tentang alam semesta mempunyai pengaruh yang besar terhadap filsafat Yunani kuno, khususnya terhadap perkembangan bidang kosmologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun