Mohon tunggu...
Dimas Saputra
Dimas Saputra Mohon Tunggu... Penulis - CW

Journalist & Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prabowo Tertolong SBY

31 Desember 2018   22:16 Diperbarui: 31 Desember 2018   22:20 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelang penutupan akhir tahun 2018, elektabilitas calon presiden dari kalangan oposisi, Prabowo Subianto, kian menanjak. Terlebih usai pertemuan dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang kemudian melahirkan komitmen bersama untuk bertarung mati-matian memenangkan Pilpres 2019.

Sebagaimana analisa dari banyak pengamat politik, faktor SBY bisa menjadi kunci penentu kemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Betapa tidak? Sebagai presiden dua periode, ketua umum Partai Demokrat itu masih dicintai rakyat. Basis pendukungnya besar, terutama di Jawa Timur, provinsi dengan pemilih terbanyak di Indonesia.

Jatim adalah kampung halaman SBY. Sekaligus rahim tempat lahirnya Partai Demokrat. Sementara Prabowo dan Gerindra kurang mendapat suara di wilayah ini. Di Pilkada Jatim kemarin, parpol oposisi ini hanya menjadi penggembira, tidak mampu mengusung kandidat sendiri karena minim dukungan.

Ketika SBY turun gunung, menjumpai konstituennya di daerah ini untuk mengampanyekan Prabowo-Sandi, tentu tingkat keterpilihan pasangan tersebut akan kian meningkat. Sebab, mayoritas pendukung SBY diyakini bakal memberikan suara untuk oposisi. Terlebih melihat rentetan peristiwa akhir-akhir ini, saat SBY kerap kali mendapat serangan dari pesaing politiknya.

Kemudian, pendukung SBY juga lebih menyebar dibanding Prabowo-Sandi. Di wilayah Indonesia bagian tengah dan barat, dukungan terhadap kandidat ini sangat kuat. Sementara wilayah timur masih dikuasai oleh petahana. Di sinilah faktor keunggulan dari dukungan SBY.

SBY dan Demokrat lebih diterima oleh masyarakat di Pulau Sulawesi dan Papua. Di wilayah ini, banyak kader Demokrat yang terpilih menjadi kepala daerah dan wakil rakyat untuk tingkat pusat. Salah satu alasannya karena cetak tangan SBY saat menjabat presiden selama dua periode.

Di antaranya pembangunan jalan Trans Papua yang merupakan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk koridor Papua-Maluku. Jadi, untuk perolehan suara di wilayah timur ini, SBY benar-benar bisa menjadi game changer.

Faktor lain yang sangat menolong Prabowo-Sandi adalah ceruk pendukung SBY juga lebih variatif. Jika di belakang ketua umum Partai Gerindra ini lebih banyak diisi oleh kelompok oposisi dan konservatif, pendukung SBY lebih didominasi kalangan moderat.

Kondisi ini tentu sangat menguntungkan, karena dukungan dari SBY juga akan membawa gerbong pendukung yang mungkin selama ini belum sejalan dengan Prabowo. Dengan begitu, elektabilitas kandidat oposisi ini akan kian melejit.

Terakhir, karena faktor sejarah. Tak bisa dipungkiri, banyak rakyat Indonesia hidup sejahtera di bawah kepemimpinan SBY. Wajar saja jika mereka berharap masa-masa indah itu bisa terulang kembali. Dengan adanya SBY dalam barisan Prabowo-Sandi, harapan itu besar kemungkinan bisa terwujud.

Jadi, dukungan SBY terhadap Prabowo-Sandi ini, apalagi dibarengi komitmen untuk berjuang habis-habisan, jelas sangat menolong pasangan ini untuk memenangi kontestasi demokrasi untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun