Mohon tunggu...
Dimas Saputra
Dimas Saputra Mohon Tunggu... Penulis - CW

Journalist & Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Akui Operasi Intelijen di Riau, BIN Terapkan Keterbukaan Informasi Publik?

28 Agustus 2018   22:52 Diperbarui: 28 Agustus 2018   23:03 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Tak seperti biasanya, Badan Intelijen Negara (BIN) tampak sangat responsif terhadap pemberitaan pemulangan aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman dari Pekanbaru, Riau. Tidak cukup dengan berkirim surat ke media massa, juru bicara lembaga telik sandi itu juga menggelar konferensi pers.

Wawan Purwanto, selaku direktur Komunikasi dan Informasi BIN, mengakui ada anggota yang terlibat dalam peristiwa yang kini menggelinding menjadi polemik. Namun, ia beralasan itu hanya sebatas menjalankan tugas. Wawan juga meminta maaf jika anggota BIN di lapangan tersebut bersikap kasar sehingga dirasa kurang berkenan.

"Andai kata ada sesuatu yang dirasa kasar dan sebagainya dalam kondisi capek, manusiawi, itu bisa terjadi, bisa itu terjadi karena memang kurang tidur, persiapannya itu panjang, karena mencegah ini tidak bentrok," kata Wawan saat konferensi pers di daerah bilangan Jakarta Selatan, Pancoran, Senin (27/8/2018).

"Oleh karenanya ya mohon dimaafkan andai kata ada sikap-sikap yang mungkin yang dirasakan kasar atau kurang berkenan, tapi ini semuanya untuk evaluasi bersama sebagai wujud kecintaan kita pada Tanah Air," imbuhnya.

Sikap transparan BIN ini membuat publik sedikit mengernyitkan dahi. Kenapa cepat tanggap sekali? Apa karena rasa penyesalan lantaran telah berbuat salah? Sebab ada anggotanya, yang menurut media adalah kepada BIN daerah (kabinda), terekam kamera sedang marah-marah?

Atau jangan-jangan BIN memang sudah menganut sistem keterbukaan informasi? Jadi setelah menjalankan operasi, lalu memberikan klarifikasi? Sebuah perilaku yang teramat tidak lazim, bahkan untuk sekelas "intel melayu" (kurang profesional) sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun