Lalu, apa yang kita bisa lakukan untuk terus memperbaiki dan menaikkan kesadaran masyarakat terhadap menaiki transportasi umum?
Pemerintah Kota, selayaknya Pemerintah Kota, sudah sepatutnya menyediakan transportasi umum yang lebih bisa diandalkan, terutama untuk kota sebesar Surabaya. Layanan seperti Purabaya-Kenjeran masih banyak menuai kritik setelah launching di Februari awal tahun ini karena bus bus nya yang sering rusak dan jarang muncul. Hal ini juga dipertonjolkan lagi dengan masa pertengahan Tahun, dimana baik mahasiswa baru UNAIR dan ITS mulai memenuhi dan membuat banyak penumpang K3L kewalahan dan tidak nyaman. Ini sudah mulai diredakan dengan adanya R4, tetapi, dengan menggunakan Bus Listrik, tidak mengurangi kesempatan bahwa bus nya akan juga mengalami problema yang sama.
Bukan artinya sistem Trans Semanggi yang ber-trayek Kejawan Putih Tambak -- UNESA masih lebih baik juga. Sejak Juli tahun ini, mesin tap kartu E-Money yang dulunya ada di setiap bus sekarang dicabut, dan pengadaan nya kembali juga masih belum tentu, bahkan saat beberapa bus sudah dipasangkan mesin tap kartu. Rute Bus R1 pun juga mulai menuai kritik dari pengguna setiap hari-nya. Tak jarang laporan bahwa bus bus di R1 memiliki AC yang tidak berfungsi, atau ketidaknyamanan lainnya seperti bus yang terkesan padat dan jarang.
Wira Wiri juga masih bisa diperbaiki. Walaupun sudah dialokasikan unit sesuai perkiraan, masih banyak trayek yang digarisbawahi di Rencana Kerja Pemerintah Daerah pada tahun 2023 tapi masih belum diimplementasikan. Ada juga masalah kualitas pengemudi yang seringkali mengemudikan Wira Wiri secara tidak nyaman, dan cerita Wira Wiri yang nyebur di sekitaran UPN masih belum luput di benak pikiran banyak masyarakat.
Setelah hal hal itu sudah terurus, bukan artinya kita bisa langsung terjun ke ART, Taksi Air dan lain lain. Melainkan, kita harus terus memperbaiki dan memperbagus apa yang kota Surabaya ini punya. Tambahkan jalur untuk bus di jalan jalan seperti A. Yani, Jemursari, MERR. Tekankan headway antara bis menjadi 10 menit, dan melakukan sosialisasi yang efektif sebelum beralih ke Langkah yang lebih drastic untuk mewujudkan Surabaya menjadi kota yang hijau dan bersih.
Sebelum Jakarta memiliki MRT, Jakarta pertama harus mengembangkan BRT dalam bentuk TransJakarta. Dan sebelum TransJakarta, Jakarta melakukan peremajaan KRL dengan membeli kereta bekas dari Jepang. Ini menunjukkan bahwa, bahkan di kota kota sebesar dan sepadat Jakarta, Transportasi Umum tak bisa ditaruh secara semena-mena dan hanya sekedar janji manis.
 Nyatanya, Transportasi Umum adalah suatu layanan yang setara dengan listrik PLN dan pipa PDAM yang langsung dipasok ke rumah masyarakat, karena, dengan adanya transportasi umum yang baik dan dapat diandalkan, lebih banyak orang akan dapat berpergian tanpa memikirkan bensin, kehujanan, kerusakan mesin, dan lain lain.
Dengan adanya transportasi, akan muncul kebebasan bagi berbagai kalangan untuk bekerja, bertamasya, dan berpergian dari ujung ke ujung kota Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H