Masa Kecil Aini
Belum lama ini sempat viral sebuah video wanita hamil yang mengidam jalan-jalan tengah malam, Aini namanya berasal dari Jawa Barat. Dari sejak kecil Aini memang mendapat hal yang mungkin orang lain tidak dapat. Ibunya Aini melahirkan Aini tanpa bantuan bidan dalam proses persalinannya. Bidan hanya datang disaat Aini sudah keluar dari Rahim Ibunya dan memotong tali pusarnya. Dari usia 3-5 tahun atau sebelum masuk TK, Aini sering bermain sendiri di luar rumah pada malam hari, menghilang tanpa sepengetahuan orang tua.
Kejadian ini membuat tetangga-tetangga sampai harus mengantarkan Aini karena sering kali keluar sendiri padahal rumah terkunci. Orang tua akhirnya membawa Aini ke ustad untuk diruqyah karena kejadian ini mengganggu aktivitas mereka. Ustad yang mengobati Aini mengatakan bahwa, Aini tidak dapat dipisah dengan "teman Ghaibnya".Â
Aini memiliki pengalaman aneh lagi ketika ia beranjak remaja tepatnya, pada saat memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada saat itu dia menonton film dengan temannya berjudul surat kecil untuk tuhan.Â
Sehabis menonton bioskop Aini tidak langsung bergegas keluar dari studio bioskop dimana ia nonton film tersebut. Disamping tempat duduk Aini menemukan Handphone Milik seseorang penonton di studio yang sama tertinggal di kursinya. Handphone tersebut berdering dan Aini pun menjawab, ia dan pemilik Handphone tersebut janjian bertemu untuk mengembalikan barang yang bukan miliknya. Lantas Aini pun bertemu dengan pemilik Handphone tersebut, ia pun berkenalan dan bertukar nomor.Â
Tiga hari dari pertemuan pertama Aini dan Fajria, Fajria mengajak Aini untuk bertemu. Dengan bertanya kepada Aini meminta izin untuk bertemu dengannya dekat sekolahnya di SMP 6, dan bertemu di Balaikota. Pada saat itu mereka duduk di taman berdiskusi soal aktivitas Aini sehari-hari. Hingga akhirnya berbincang dengan Fajria yang menawarkan untuk mengajarkan sulap kepada Aini.
Fajria berjanji untuk mengajari Aini sulap sehabis Adzan Sholat Ashar, ia diajari trik-trik sulap oleh Fajria. diajarilah trik sulap pertama dimana Fajria dan Aini pergi ke Tiolet secara bersama di Balaikota, di tempat itu Fajria meminta waktu kepada Aini untuk buang air kecil dan menyuruh Aini untuk masuk ke toilet tersebut, dan didapati Fajria tidak ada di dalam Toilet tersebut.
Ada hal unik lainnya antara Fajria dan Aini, mereka berdua berkomunikasi dengan media Handphone melalui SMS dan Chat. Selang antara waktu komunikasi diantara mereka berdua, ada yang mengetuk pintu kamar Aini, ketika dibuka ternyata Fajria. Ketika itu Fajria menawarkan Aini untuk belajar sulap lagi, Aini pun terkejut dengan trik sulap terbaru dari Fajria. Aini diajari sulap tingkat tinggi oleh Fajria, yaitu telepati.Â
Aini saat itu sedang belajar mengaji di Madrasah, dan sering dititipkan ke tempat tinggal Neneknya karena kesibukan kedua orangtuanya. Ketika Neneknya ke rumah Aini didapat seorang Aini sedang bermain komputer di kamarnya. Padahal itu bukan sosok Aini yang sesungguhnya, melainkan Fajria sedang menyamar sebagai Aini. Ternyata ada sosok jin yang menyerupai Nenek dari Aini juga. Tidak lama dari kejadian tersebut Nenek dari Aini akhirnya datang kerumahnya, mengetuk pintu rumah dan disaat itu Aini pun menyadari ada keanehan di rumahnya.Â
Keesokan harinya Aini mengalami keanehan lagi, ketika itu ia disuruh membeli nasi goreng oleh Ibunya. Melihat sosok ayah sedang membawa motor, padahal ayahnya sedang dirumah. Disitu dia stress mimisan sampai sesak nafas, Aini melihat sosok jin dengan perawakan hantu Belanda. Fajria muncul di tempat-tempat terkunci dan bahkan menyerupai Aini dalam berkomunikasi dengan tetangga. Kejadian paling aneh saat Aini sering berkomunikasi dengan "orang tua" yang sebenarnya bukan orang tuanya, lantas ini membuat orang tua asli dari Aini berkonsultasi kepada seseorang yang mengerti perihal ini.Â
Setelah dibawa ke seseorang yang mengerti keanehan ini, terungkap bahwa Fajria adalah sejenis jin menyerupai sosok Wanita yang mengganggu Aini. Fajria terus menghantui dan bahkan melakukan tindakan seperti mengirim pesan seperti tentang akan ada bencana angin puting beliung di tempatnya, tidak lama dari pesan tersebut dikirimkan Fajria kepada Aini. Angin tersebut benar-benar datang dan menghampiri ke kediaman rumah Aini.Â