Konflik sosial antara berbagai kelompok masyarakat sering kali dipicu oleh faktor ekonomi, politik dan perbedaan etnis. hal ini tentunya menyebabkan kekerasan dan ketidakstabilan yang berakibat terjadi peperangan antar kelompok.Â
Kemudian ancaman siber, banyak sekali situs pemerintah yang sudah mendapatkan ancaman siber dan mendapatkan data-data penting kemudian data penting itu diperjual belikan secara bebas di dark web, hal ini harus ditindaklanjuti dan diantisipasi secara serius mengingat era perkembangan teknologi akan terus berkembang.
Dampaknya terhadap wawasan kebangsaan adalah pemecahan masyarakat, permasalahan tentang konflik sosial ini bisa berpotensi memecah belah masyarakat, menciptakan polarisasi, dan menurunkan persatuan dan kesatuan, kemudian mengenai ancaman siber yang bisa mengakibatkan menurunnya kepercayaan publik karena merasa tidak puas terhadap pemerintah dan institusi. Hal ini tentunya mengurangi partisipasi aktif mereka dalam menjaga keutuhan bangsa.
Upaya dalam menanggulangi hal itu adalah dengan peningkatan literasi media, dialog antar kelompok, kampanye anti radikalisasi. Pemberitaan mengenai berbagai hal yang sangat cepat sekali tersebar juga sangat penting untuk disaring, yaitu dengan edukasi tentang cara mengenali informasi yang benar dan membedakan berita hoaks sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.Â
Kemudian mengadakan dialog antar kelompok, dengan mengadakan forum-forum diskusi untuk mempertemukan berbagai pihak dan meredakan ketegangan juga merupakan unsur untuk memperkuat kesatuan dan persatuan NKRI.Â
Yang terakhir adalah kampanye anti radikalisasi, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat melaksanakan program untuk menangkal radikalisasi yaitu penyuluhan dan edukasi tentang pentingnya menangkal radikalisasi.
Kesiapsiagaan bela negara juga sangat penting ditanamkan ke setiap warga negara. Hal ini untuk menghadapi berbagai ancaman, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam aspek kesiapsiagaan bela negara. Yang pertama yaitu pelatihan dan pendidikan, yang kedua yaitu peran pemuda.
Pelatihan dan pendidikan harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan formal untuk membekali generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar generasi muda memiliki jiwa kesiapsiagaan untuk bela negara, kemudian yang kedua adalah peran pemuda, pemuda harus didorong untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mempertahankan negara melalui keterlibatan aktif dalam berbagai program bela negara.
Untuk menghadapi berbagi peristiwa tersebut maka perlu strategi yang disiapkan. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain, pelatihan rutin, kolaborasi, dan program kesiapsiagaan masyarakat.Â
Pelatihan rutin yaitu pemerintah mengadakan pelatihan bela negara secara berkala untuk meningkatkan kemampuan masyarkat dalam menghadapi situasi darurat. Kemudian adalah kolaborasi, kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap ancaman.
 Yang terakhir adalah program kesiapsiagaan masyarakat, penyuluhan mengenai bagaimana cara bertindak dalam keadaan darurat, termasuk penanganan bencana alam dan ancaman lainnya.