Mohon tunggu...
Dimas Wardana
Dimas Wardana Mohon Tunggu... profesional -

sempet mengecap pendidikan sound engineering di salah satu perguruan tinggi di negeri tetangga tapi gagal. tetapi akhirnya tetap bekerja di salah satu label terkemuka di jakarta sebagai sound album project......

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mental Pengemis (Pengurus) ISL Juaranya

28 Oktober 2012   08:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:18 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13514088211993837401

bisnis-jabar.com Salam Kompasiana, Kita flash back sebentar seperti apa niat para Pengurus PSSI era NH mengapungkan wacara liga super indonesia. Liga Super Indonesia atau yang biasa di sebet ISL ( indonesian super league versi inggris-red) ada;ah Liga profesional yang terbentuk pada tahun 2008 karena sebelumnya adalah divisi utama liga indonesia..Ide dari pelaksanaan sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepak-bolaan nasional. Alasan lainnya adalah karena format Liga Indonesia pada tahun 2007 yang kurang adil, berlangsung secara sistem setengah kompetisi. Sistem ini menyebabkan tingginya tingkat ketegangan pertandingan dan sangat berpotensi memicu kerusuhan. Alasan terakhir adalah karena terlalu banyak tim peserta (36 tim). . LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008.Kompetisi ini dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah APBD. catet..! Dan setelah 4 tahun bergulir dari niatan pertama para pengurus yang selama ini di kenal sebagai " perampok dan pengemis dana APBD tersebut tampaknya hanya sekedar wacana dan impian muluk oknum penggagas liga tersebut. seperti beberapa hari yang lalu bahwa ada beberapa tim asal indonesia timur yang berniat mengundurkan diri dari keikut sertaan mereka jika dana APBD bener-benar di stop untuk sepakbola, belum lenyap pemberitaan tersbut kembali muncul berita penyimpangan dana bansos yang di peruntukan bagi tim persisam putra samarinda, yang ini  teristimewa karena  ketahui bersama pengelola persisam adalah komisarin PT yang menaungi liga super tersebut. ( sumber bola.net dan tribunnews.com ) Lantas apa hubungannya judul di atas dengan Liga Super Indonesia? Diawal terpilihnya ketua umum PSSI yang baru melalui mekanisme kongres luar biasa,  ada beberapa hal yang menjadi perhatian sang ketua umum, yang pertama terntunya transparansi keuangan dan sepak bola menuju industri tanpa dana APBD. tentunya ini bertentangan dengan beberapa petinggi klub di indonesia yang sudah terbiasa menyapi ( menyusu-red) dana yang di peruntukan untuk masyarakat miskin dan program sosial pemerintah daerah dan akhirnya menimbulkan perlawanan dari beberapa pihak dengan bermacam-macam dalil pembenaran versi mereka. statuta mbali dan vers berdarah-darah yang mereka apungkan. Berhasil? jawabannya tentu tidak, walaupun isl tetap bergulir karena ada campur tangan tokoh politik dan balon presiden  yang mengucurkan dananya untuk meng GOL kan ambisi pribadinya di tahun 2014 tetap saja dana APBD tetap tujuan akhir mereka. seperti yang di lansir oleh bola dunia maya " Teman-teman di KPSI kompak menurunkan Djohar, karena kami akan berpegang kepada salah satu produk keputusan Kongres Bali, bahwa klub sepakbola profesional masih diijinkan memakai APBD s/d 2014. Kami menolak IPL karena mereka mengusung konsep sepakbola industri yang jelas-jelas belum mampu diterapkan di negeri ini, demikian penjelasan Yoyok. Dalam penutupan wawancara, Yoyok menjelaskan bahwa setelah rezim Djohar Arifin digulingkan, semua klub ISL dan DU akan bersama-sama meminta audiensi kepada Mendagri untuk meninjau kebijakannya melarang pemakaian APBD. Dan di level parlemen rekan-rekan dari Golkar akan membantu memperjuangkan keabsahan memakai APBD s/d 2014. (BDM-007) " yoyok setiawan-menegemen psim yogyakarta. jadi bisa di katakan bahwa selama ISL tetap bergulir selama itu pula para pengurus mental pengemis akan tetap berkeliaran di dunia sepak bola indonesia. salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun