Mohon tunggu...
Dimars zulfani
Dimars zulfani Mohon Tunggu... Seniman - Seniman kurang jajan

Dimas Zulfani pemuda yang ingin jadi Presiden

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Festival Teater Jakarta 2019 Mesin Hamlet "Ku Kubur Dunia Dalam Kemaluanku"

29 November 2019   22:40 Diperbarui: 2 Desember 2019   14:34 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pementasan

Festival Teater Jakarta (FTJ) merupakan lembaga lomba untuk kalangan generasi muda di Jakarta. Yang diselenggarakan setiap tahun oleh Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta dengan dukungan dari Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta.

Tujuan utama FTJ ini adalah untuk regenerasi aktifisme teater di Jakarta dan terdistribusinya pengetahuan maupun pencapaian estetika untuk tumbuhnya publik yang tidak "buta teater".

FTJ tahun ini bertema "Drama Penonton" yang diselenggarakan dari 12 november sampai 29 november. Banyak komunitas teater yang menampilkan penampilan terbaiknya, mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. Salah satunya teater berjudul "Mesin Hamlet" dari Unlogic Teater (Jakarta Pusat)

Teater "Mesin Hamlet" adalah teater tentang feminisme yang bercerita tentang kekerasan terhadap perempuan, diskriminasi seksual, objektifikasi terhadap perempuan, dan fitnah perempuan. Dimana seorang perempuan dijadikan alat untuk sebuah kepuasan dan kekuasaan berpolitik. 

Pertunjukan "Mesin Hamlet" oleh Teater Unlogic ini berdasarkan naskah Heiner Muller terjemahan Dewi Noviami. Teater Unlogic mencoba menghubungkan konsepsi Muller terhadap teater postmodern pada masa itu, dengan konteks kekinian sosial politik di Indonesia. 

Pada babak pertama penonton dijelaskan tentang kekerasan, kekejaman patriaki terhadap wanita melalui monolog gaung halmet. Pada babak kedua dan yang lain penonton mulai disungguhkan berupa teater image dan visual, yang membuat suasana menjadi tegang. Teater "Mesin Hamlet" ini banyak  memuat kontradiksi-kontradiksi dari makna pada tanda. Dan pada babak terakhir diisi oleh monolog Hamlet sekaligus anti klimaks dari pertunjukan "Mesin Hamlet" dari Teater Unlogic. 

Terakhir menurut saya sebagai orang yang sangat awam tentang teater dan baru-baru ini saya mulai "melirik" dunia teater. Pertunjukan "Mesin Hamlet" ini merupakan pertunjukan yang terbaik yang pernah saya tonton dari teater-teater yang sudah saya tonton sebelumnya. Dan saya harap teater di Indonesia semakin berkembang dan memunculkan bibit-bibit unggul sebagai penerus kesenian teater di Indonesia.

TIM PRODUKSI "Mesin Halmet"

Sutradara : Dina Febriana

Penata Musik : Didit Alamsyah

Penata Artistik : Dadang Juni Rafi'i

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun