Mohon tunggu...
Dima Ramuhyi
Dima Ramuhyi Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Saya hanya memperluas jejaring saya untuk menulis memaparkan gagasan dan pemikiran saya atas apa yang saya pelajari diberbagai ruang belajar, saya tak ingin kalian secara fragmatis mengamini apa yang saya tulis, jadilah bebas dengan otentisitas pemikiran anda masing-masing.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Eksistensi Kapitalisme dalam Realitas Kehidupan Manusia

27 Januari 2024   02:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   02:01 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

    didekontruksikan bahwa sanya kapitalisme ini hidup karena pengaruh modernisme yang menciptakan banyak sekali diskursus yang kemudian menciptakan ambiguitas tersendiri dalam benak individu, yaitu mengenai kebebasan. Terdapat sebuah esensi mengenai rasionalisme yang mana hal ini memberikan suplai pemikiran terhadap orang-orang kapital juga untuk melakukan pergerakan yang dimana rasionalisme ini dapat menciptakan sifat individualistis  dan superioritas sehingga apa yang dia lakukan jika menurutnya masuk dalam rasionalitasnya bisa dianggap benar sehingga dalam realisasinya akan cenderung acuh terhadap justifikasi orang lain, maka saya punya pandangan sendiri dimana antara rasionalitas dan empirisme haruslah memiliki keseimbangan. Rasionalitas dibarengi oleh akal budi kemudian direfleksikan dalam dunia empiran denga orientasi kebermanfaatan bagi seluruh manusia. 

    Dalam konteks ini sendiri terdapat paradigma yang mengatakan setiap orang harus dibiarkan bebas mengembangkan kemampuan mereka sehingga mereka bisa mencapai bentuk kenikmatan yang lebih tinggi, akan tetapi dalam hal ini tentunya juga harus terdapat batasan yang dapat mengendalikan sifat brutal dan kasar manusia sehingga hal tersebut menjadi satu permasalah yang serius, berbicara Kapitalisme, hal tersebut telah menggeser kedudukan feodal yang beresensi pada ketidak adilan dan irasional walaupun akhirnya kapitalisme sendiri juga beresensi kepada ketidakadilan dan irasional (menguntungkan belah pihak dan menciptakan kemelaratan yang dalam), terdapat pembagian kelas yang mana buruh berada dalam klaster bawah, tentunya ini menimbulkan dampak sosial yang buruk yang mana menciptakan kesenjangan bahkan konflik karena terdapat gesekan didalamnya. 

    Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang mana alat-alat produksi dimiliki orang kaum kapital (borjuis) yang bertujuan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan segala produksi barang dibebankan pada kaum buruh (proletar). Terjadi Pemusatan kekuatan pasar ditangan orang-orang kapitalis sehingga memicu Pemusatan kekayaan dan berakibat meluasnya kemiskinan dan kesengsaraan pada kasta bawah. 1840 kapitalis industri berhasil merebut kekuasaan politik yang amat besar sehingga menimbulkan resepsi kekuasaan kapitalisme semakin besar dan kuat, ini mulai menggaung pada Revolusi industri selain itu pula kapitalisme ini sendiri merupakan sebuah sistem yang terbentuk karena adanya liberalisme yang secara makna terdistraksi sehingga memberikan refleksi yang kurat tepat bahkan hegel sendiri berpendapat bahwa terjadi sebuah absurditas dalam hirarki kebebasan manusia sendiri dalam substansi liberalisme sehingga terjadi pergeseran lalu hal tersebut pada akhirnya membentuk sistem perbudakan yang tidak jauh berbeda dengan sistem feodal, yang awalnya dianggap dapat menjadi sebuah instrumen mencapai kesejahteraan masyarakat akan tetapi secara realitas hal tersebut malah menciptakan kesengsaraan masyarakat terutama pada golongan buruh. Berpatokan pada pandangan marx bahwasanya kapitalisme ini memberikan sebuah demarkasi antara manusia yaitu kaum borjuis dan kaum proletar Kemudian dari hal tersebut menciptakan kesenjangan sosial dan kesengsaraan terutama bagi para kaum buruh atau proletar sendiri, kapitalisme ini terbentuk karena adanya paham hak alami dari hobbes akan tetapi jika berpandangan pada john locke hak alami tentu berlawanan yang mana ia mengatakan bahwa secara garis besar selain kita mempunyai hak pribadi atas diri sendiri juga mempunyai kewajiban terhadap orang lain, hal itu dilakukan agar menciptakan sebuah keseimbangan dan juga kesejahteraan bagi manusia secara masal, maka konklusi yang bisa diambil yaitu kapitalisme ini sendiri sangatlah bertentangan karena hanya bersifat parsial yaitu menguntungkan belah pihak (kaum borjuis). Akan tetapi pada perkembangannya kapitalisme ini semakin diperkuat dengan adanya kemajuan industri dan kehidupan konsumtif yang semakin plural sehingga kapital ini trus menekan produksi untuk menghasilkan barangnya tanpa melihat kondisi orang-orang yang berkerja dikorporasinya.

Berpandangan pada Jean Baudrillard terdapat simulakra, simulakra sendiri adalah konstruksi imajiner yang menciptakan suatu hal tanpa didasarkan pada pada realitas serta esensinya. Dan kapitalisme ini mampu memanfaatkan kontsruk imajiner ini sendiri untuk trus memantik konsumerisme yang berujung pada beberapa implikasi yaitu hidupnya simbolisme contoh manusia lebih tertarik dengan barang branded dari pada barang nonbrand, drugstore contohnya pedagang yang menjajakan dagangnya sampai 24 jam sehingga ini menciptakan problematika dimana hal ini mamantik manusia untuk terus mengkonsumsi barang yang pada ujung juga memantik produsen juga untuk terus memperbanyak produksi dan terakhir adalah distingsi ( paradigma rekaan masyarakat) dimana ini menciptakan perilaku manusia senantiasa dipandang terhormat ketika memakai barang yang mewah. sehingga dari implikasi itu sendiri kita semua tanpa sadar yang menghidupkan kapitalisme.

    Namun hal yang harus diingat dalam kapitalisme adalah terdapat pendestruksian moral yang jika berpandangan pada filsafat etika yang dipaparkan para utilitarian dan immanuel kant, bahwasanya hal dapat dikatakan baik atau bermoral ketika suatu tindakan dapat menciptakan kebermanfaatan secara kolektif dan kemudian pendapat immanuel kant yaitu tindakan dapat dikatakan bermoral apabila diiringi oleh keluhuran budi dan kebahagiaan. kapitalisme tidak begitu demikian, kapitalisme hanya menciptakan kerugian dan penghancuran moral yang mana mempekerjakan manusia secara tidak manusiawi, bekerja lebih dari 18 jam dan mendapatkan upah yang sangat sedikit. Immanuel kant percaya bahwa masyarakat meningkatkan kebebasan individu dan bukannya mengurangi kebebasan itu yang menciptakan kemungkinan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dengan cara yang dikenal dan bukannya membiarkan mereka tergantung pada sifat-sifat yang nista. 

    Pelopor dari kapitalisme sendiri adalah adalah Adam Smith ini melihat pembagian kerja dalam masyarakat yaitu adanya pemilik tanah, pemilik modal, dan buruh akan tetapi ia tidak melihat ke niscayaan konflik dan gesekan yang ditimbulkan dalam hal tersebut karena jika dilihat dari esensinya manusia adalah binatang yang rasional dan berkepentingan sehingga hal yang dikatakan memiliki kemungkinan besar untuk terjadi. Adam Smith memandang dinamika masyarakat kapitalis adalah hasil dari meningkatkan pembagian Tenaga Kerja dan dia yakin bahwa hal itu akan mengarah pada peningkatan kesejahteraan negeri-negeri kapitalis secara berangsur-angsur yang karenanya akan menguntungkan semua penduduknya. namun Karl Marx mengkritik hal tersebut yang mengatakan pertumbuhan itu lebih merupakan pertumbuhan yang mengarah pada krisis daripada pertumbuhan yang mantap dan selaras.

    Secara fundamental dalam lingkungan alami di mana setiap orang mungkin merupakan produsen Mandiri dan tak ada seorangpun yang mau untuk dipekerjakan oleh orang lain terutama secara tak manusiawi akan tetapi disaat krisis melanda maka esensi itu hilang dan manusia akan terpaksa untuk bekerja karena tidak ada lagi harta yang bisa dimanfaatkan kecuali tenaganya sebuah argumen yang sering kali dipakai oleh orang-orang kapitalis.Terdapat distorsi pada sistem kapitalisme sendiri terutama pada kalangan kaum buruh sendiri yang terbagi menjadi dua yaitu kebutuhan objektif dan subjektif yang mana pada awalnya kaum buruh bekerja pada kaum kapital untuk memenuhi kebutuhannya sendiri (kebutuhan subjektif) akan tetapi hal tersebut lama kelamaan mengalami pergeseran yang mana kaum buruh hanya melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan kaum kapital (kebutuhan objektif). Secara fundamental tidak ada kebaikan dalam kapitalisme sehingga dapat dikatakan bahwasanya dengan adanya reformasi kemudian peralihan feodalisme ke kapitalisme masih tetap sama tidak adanya perubahan maka dari itu terciptalah sosialisme yang menjadi upaya represif dari kapitalisme sendiri, sosialisme sendiri mengaungkan bahwa manusia adalah setara dan alat-alat produksi harus dimiliki oleh semua orang secara kolektif selain itu pula legislasi negara terdapat ditangan rakyat, bukan birokrat dan korporat yang mana pada dasarnya komponen tersebut hanya sebagai penengah dan tidak lebih tinggi dari rakyat. 

    Rousseau berpendapat yang seharusnya terjadi adalah bahwasanya dalam tatanan pemerintahan adalah kesetaraan yang mana manusia seluruhnya memiliki kedudukan yang sama tidak ada kamar yang menjadi pembatas baik itu antara kaum bawah dan atas atau proletar dan borjuis. Hal ini senada dengan pendapat marx dalam materialisme dialektisnya yang mengatakan bahwasanya dalam perekonomian alat-alat produksi haruslah dimiliki oleh seluruh rakyat, Kemudian dalam realisasi produksi menerapkan sistem nilai kerja dimana setiap orang bekerja mendapat upah sesuai dengan dedikasi yang ia berikan semisalnya adalah ketika seseorang bekerja 3 jam maka upahnya tersebut harus sesuai dengan waktu dan keringat yang ia keluarkan.

    Kapitalisme adalah sebuah sistem yang terbentuk dan kuat oleh perkembangan dunia terutama dalam industri dan teknologi akan tetapi eksistensinya hanya menciptakan kerugian bagian sebagian manusia terutama kalangan kaum buruh hal ini bisa dikaitkan dengan pendapat anarkisme primitif yang mengatakan bahwasanya perkembangan dan kemajuan teknologi serta industri hanya mengakibatkan kesengsaraan manusia sehingga hal tersebut harus dialihkan dan dihentikan akan tetapi hal yang harus diketahui bersama bahwa perkembangan kapabilitas atau kemampuan manusia tidak dapat dibatasi dan revolusi itu adalah konsekuensi nyata dari hal tersebut, sehingga dapat dikatakan fenomena itu akan tetap muncul dan ada walaupun dihalang-halangi. 

    Kemudian kritikan dari kaum komunisme primitif yang mengatakan bahwasanya segala alat produksi harus didasarkan pada kepemilikan bersama dengan landasan egalitarian, kepemilikan secara bersama tentunya akan menciptakan konflik antara manusia itu sendiri dimana akan terjadi suatu perebutan alat produksi ditengah-tengah masyarakat sehingga haruslah ada satu orang yang mempunyai legislasi dan kedudukan yang lebih tinggi dari mayoritas tersebut, yang nanti diperuntukan untuk membuat kebijakan dan mengkoordinir rotasi pemerintahan. Teori marx lebih merujuk kepada kesetaraan dan kuasa penuh pada tangan rakyat tetapi ada dampak buruk dari hal itu, yaitu terciptanya okhlokrasi. Dengan adanya sentralisasi pada masa (rakyat) maka tidak menutup kemungkinan terjadinya intimidasi terhadap pihak berwenang sehingga konflik berkelanjutan tidak dapat terelakan. 

Berpandangan pada keynes dia mengatakan Kecenderungan yang berbahaya dalam perekonomian kapitalis bisa dicegah jika negara bersedia memperluas anggaran belanja publik dalam sektor-sektor ekonomi non produksi seperti tanah transportasi komunikasi pendidikan dan kesehatan yang mana akan berimbas pada pengurangan tingkat pengangguran orang-orang yang melek huruf dan sehat akan lebih produktif, hal ini menciptakan produksi lebih banyak dan penjualannya yang luas karena terdapat perkembangan infrastruktur komunikasi dan transportasi sehingga keuntungan buruh akan mendapat upah yang lebih besar akan tetapi tetap saja hal tersebut bisa menjadi kemungkinan karena mau seperti apapun kepentingan pribadi akan tetap melekat dalam diri manusia terutama pada pihak kapitalis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun