Mohon tunggu...
Diman Diman
Diman Diman Mohon Tunggu... -

Kerja didalam hutan, berusaha menggali potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Harus Jawa...?

14 April 2010   23:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_118423" align="alignright" width="241" caption="Illustrasi orang Jawa / google"][/caption] Tergelitik hati saya setelah membaca postingan Bung Andika dengan judul Susno Duadji,Ternyata Wong kito galo. ( kompasiana 14/04/2010 ). Dalam tulisannya Bung Andika mengatakan, kemungkinan banyak orang belum tahu adalah kalau. Susno Duadji bukan orang Jawa. ........banyak orang bisa salah sangka dari namanya orang akan mengatakan Susno Duadji orang Jawa.......... Memang kita dapat mengetahui seseorang berasal dari suku mana hanya dengan memperhatikan wajah dan warna kulitnya ( tapi ini tidak mutlak ) atau memperhatikan dari namanya, misalnya nama penulis sendiri: Diman, orang tentu menebak saya adalah orang Jawa, ini bisa saya ketahui ketika mereka memanggil  dengan panggilan hormat: Mas... Padahal saya  sendiri lahir dan dibesarkan diPalembang,   sampai saat ini masih menetap di kota mpek - mpek. Menyandang nama Jawa jelas ada asal usulnya, orang tua saya memang berasal dari Jawa. Tapi saya tidak bisa bahasa Jawa apalagi adat istiadat Jawa sama sekali saya tidak mengetahuinya. Banyak teman mengatakan saya orang Jawa, ya... saya terima aja. Pernah ada teman saya dari sekayu ( salah satu kabupaten di Sumsel ) namanya Ismanto kulitnya gelap ditanya orang yang kebetulan mencari sesuatu alamat : " Mas, tau nggak tempat ini..." Teman sayapun memberitahukan alamat yang dimaksud, setelah orang itu berlalu teman saya tadi menggerutu : " Enak saja panggil saya Mas, emangnya saya orang Jawa ! " Nah loh..... Saya tertawa kecil mendengar ocehan teman saya itu, " Tok, wajarlah orang memanggilmu dengan sebutan Mas, itukan panggilan sopan. Lagian kenapa marah dipanggil Mas... kau kan memang orang Jawa" Dari nama dan warna kulitmu orang mengira kau adalah orang Jawa, walaupun kau lahir disini" Mungkin teman saya lupa bahwa bapaknya yang tentara itu berasal dari Jawa. Saat saya mengunjungi adik yang tinggal di Bandung, saya tidak melihat Bi Inem pembantu keluarga adik saya, " Dek, Bi Inem kemana, koq nggak kelihatan ? " tanya saya. " Oh..Bi Inem pulang ke Jawa kak, menjenguk anaknya sakit " jawab adikku. Pulang ke Jawa... memangnya Bandung ada dipulau mana ?! Kenapa tidak disebut saja ke Salatiga, Semarang atau surabaya ?! Kenapa harus Jawa...? Entahlah sampai saat sekarang saya tidak mengerti kenapa kata - kata yang berbau Jawa seperti risih bila diucapkan ?! Bukankah NKRI berbingkai Bhineka Tunggal Ika...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun