[caption id="attachment_89923" align="aligncenter" width="500" caption="Dok. Pribadi"][/caption] Kita tentu merasa jengkel, atau bahkan memaki bila ada orang kencing sembarangan. Apalagi orang tersebut kencing disudut rumah kita. Kebiasaan kencing sembarangan sungguhlah tidak patut ditiru. Dengan alasan kebelet pipis ( atau mungkin pelit untuk mengeluarkan uang receh ) orang begitu mudahnya membuang hajat, yang penting ada tempat agak tersembunyi jadilah dia menumpahkan air seninya. Dibatang pohon, dibalik warung, bahkan tiang listrikpun bisa jadi tempat kencing, Hhmm.... Saat penulis hendak menuju ke pasar tradisional, dengan melewati rumah - rumah penduduk ( kebetulan jalan yang dilewati penulis merupakan jalan pintas untuk menuju kepasar ) Penulis terheran - heran melihat ada plang dari multiplex dengan warna merah mencolok bertuliskan " AWAS DISINI TEMPAT KENCING SETAN HATI - HATI BISA KESURUPAN " disudut salah satu rumah warga. Penasaran dengan tulisan tersebut penulis mendatangi rumah yang punya plang  dan menanyakan perihal tulisan yang unik itu. Diperoleh keterangan, bahwa dahulu sudut rumahnya sering dijadikan orang tempat kencing, laksana WC umum gratis. Berbagai papan peringatan sudah dibuat, mulai dari kata - kata " DILARANG KENCING DISINI " sampai peringatan yang lebih ekstrem seperti kata - kata " DILARANG KENCING DISINI KECUALI ANJING " Namun tak membuahkan hasil, orang tetap saja kencing disitu. Selain tak enak dipandang mata, juga dapat menebarkan aroma yang tidak sedap bagi penghuni rumah yang sudutnya dijadikan tempat kencing. Akhirnya si empunya rumah mendapatkan ide cemerlang, maka terciptalah tulisan itu. Alasannya kalau orang diperingatkan dengan perumpamaan hewan, orang itu tidak akan merasa tersinggung sebab dirinya manusia bukan hewan. Tapi jika orang diumpamakan dengan setan, orang itu pasti akan tersinggung, sebab manusia bisa jadi setan dan setan bisa berupa wujud jadi manusia. Masuk akal juga pikir penulis. Sejak dipasang papan peringatan itu orang - orang tidak berani lagi kencing disudut rumahnya, entah karena malu dikatakan setan atau karena takut kesurupan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H