Mohon tunggu...
dima zahra
dima zahra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa S2 KARS 2014 FKM UI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yes, I am a Feminist*

14 Juni 2015   15:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Om Wikipedia, feminist adalah tokoh sebuah pergerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria dimana gerakannya disebut dengan feminism. Feminism sendiri terbagi menjadi feminsme liberal, radikal , sosialis dan marxis serta lain-lainnya.

Tetapi, yang saya maksud disini feministnya menurut saya ya ;).

Karena menurut saya, sekuat apapun perempuan, setegar apapun perempuan pasti akan selalu ada sisi sensitif dari perempuan yang memerlukan perlindungan dari orang yang lebih cakap yaitu suami kita.

 

Saya, seorang perempuan yang dibesarkan oleh 3 orang wanita hebat, Mama, Bibi dan almarhumah Ambu. Sedari kecil, mereka mendidik saya untuk menjadi wanita mandiri. Suatu hari ketika saya memutuskan untuk menikah, hari dimana yang tidak akan pernah saya lupakan, almarhumah Ambu (nenek saya.red) berpesan “ Jadi perempuan itu harus mandiri, harus bisa berdiri di atas kaki sendiri. Apalagi kalau sudah berumah tangga, jangan terlalu bergantung kepada suami. Kamu harus punya investasi, karena umur hanya ALLAH yang tahu”

Dalam rumah tangga, ibarat sebuah perusahaan, posisi istri adalah sebagai manajer dan suami sebagai direktur utama. Sehingga segala pemasukkan berasal dari suami dan di manage dengan baik oleh istri. Usahakanlah untuk tidak selalu bergantung kepada suami. Syukur alhamdulillah apabila suami diberi umur panjang, tetapi apabila ALLAH berkehendak lain?? That's the point! As a wife, we have to prepare ourself for the worst!!

Siapa yang tidak tahu Mba Dian Sastrowardoyo? Saya semakin nge-fans karena mba Dian pernah bilang:

"Entah akan berkarier atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi. Karena ia akan manjadi Ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas”

Benaar sekali!

Pendidikan. Ini feminism yang saya maksud!

Investasi inilah yang dimaksud almarhumah Ambu, pendidikan merupakan investasi yang terbaik. Bekal yang paling bermanfaat setelah agama, karena dengan pendidikan kita akan mendapat berbagai macam ilmu yang dapat kita gunakan untuk mencari rezeki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun