Mohon tunggu...
dilla wahyu widastika
dilla wahyu widastika Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Suka beropini dan mencari fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pentingnya Pemahaman Radikalisme bagi Generasi Millenial di Era Digital Beserta Solusi Menangkal Radikalisme

13 Juni 2022   12:38 Diperbarui: 13 Juni 2022   12:53 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinterest 

Radikalisme adalah paham atau  ideologi yang menuntut perubahan dan pembaharuan sistem sosial dan politik dengan cara kekerasan. Saat ini radikalisme menjadi suatu hal yang memberikan pengaruh yang cepat bagi masyarakat. Faktanya pada generasi millenial pada saat ini yang masih labil dalam memilih serta memilah hal yang menurutnya baik atau buruk.

Radikalisme menjadi masalah yang patut diwaspadai bagi Bangsa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrem dalam aliran politik”. 

Peran generasi saat ini untuk menangkal radikalisme sangatlah diperlukan. Hal itu dikarenakan pada saat ini generasi sekarang telah banyak terpapar oleh media sosial. Media sosial bisa diakses oleh siapa saja tanpa memandang usia.

Maraknya penggunaan media sosial tanpa diimbangi dengan pemahaman yang baik tentang radikalisme akan membuat para generasi muda lebih mudah terprovokasi dan labil. Sifat mudah terprovokasi dan labil tersebut disukai oleh para penentang bangsa. Hal itu dikarenakan mereka akan dengan mudahnya mewujudkan keinginan mereka, yaitu merebut atau mengganti pemerintahan yang sah, serta mengganti sistem dan dasar negara, Pancasila, dengan ideologi lain.

Sumber gambar: Pinterest
Sumber gambar: Pinterest

Selain itu, mahasiswa sebagai penerus generasi juga dapat berkontribusi dalam mewujudkan terciptanya media sosial yang bersih dari radikalisme ini. Hal itu dapat diwujudkan dengan membalik keadaan dari pengaruh buruk media sosial dengan memanfaatkannya menjadi alat untuk membanjiri dunia maya dengan nilai - nilai Pancasila, lebih banyak konten tentang sumpah pemuda, memperkuat literasi terhadap nilai - nilai agama, kebangsaan dan global. 

Seperti ungkapan Kabag TU Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Prov. NTB, Jaelani dalam Subbag Inmas Kanwil Kementerian Agama Prov.NTB (2021) bahwa “Peran siswa dan mahasiswa sangat penting. Sebab masyarakat menilai siswa dan mahasiswa sebagai kaum intelektual dan contoh bagi masyarakat. Masyarakat bisa jadi lebih percaya pada siswa dan mahasiswa daripada aparat. Makanya, sikap dan perilaku siswa dan mahasiswa pun sangat penting”.

Pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai angka 202 juta, dengan 80 persennya aktif menggunakan media sosial, dimana sebagian besar pengguna media sosial tersebut adalah generasi milenial. 

Oleh karena itu sebagai generasi milenial, kita harus bisa membedakan konten dan informasi yang baik dan buruk, supaya tidak terjerumus dalam informasi radikal.Generasi milenial harus dapat memilah dan mimilih konten mana yang layak dikonsumsi sehingga memberikan manfaat untuk dirinya sendiri di kemudian hari dan juga manfaat kepada masyarakat serta orang-orang sekitar.

Solusi yang harus Diterapkan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun