Mohon tunggu...
Dilla Syafitri
Dilla Syafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengukur Efektivitas PPN 12 Persen dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial

13 Januari 2025   22:50 Diperbarui: 13 Januari 2025   21:55 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen untuk meningkatkan pendapatan negara dan membiayai program- program sosial. Namun, pertanyaan muncul tentang efektivitas kebijakan ini dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial dalam perspektif Keuangan Publik Islam, prinsip keadilan dan kesetaraan (al-'adalah) harus menjadi landasan pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu, PPN 12 persen harus diimbangi dengan kebijakan yang tepat untuk melindungi
masyarakat berpenghasilan rendah PPN 12 persen dapat meningkatkan pendapatan negara,
namun juga dapat memperburuk kesenjangan sosial jika tidak diimbangi dengan kebijakan
yang tepat. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis mendalam tentang dampak PPN 12
persen terhadap masyarakat.
Selain itu Dampak PPN 12 persen antara lain meningkatkan biaya hidup masyarakat,
memperburuk kesenjangan sosial, dan meningkatkan beban pajak bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan kebijakan untuk
mengurangi dampak negatif tersebut Salah satu solusi untuk meningkatkan efektivitas PPN
12 persen adalah mengembangkan sistem pajak yang progresif. Sistem ini dapat membantu
mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan pendapatan negara alah satu solusi untuk meningkatkan efektivitas PPN 12 persen adalah mengembangkan sistem pajak yang
progresif. Sistem ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan pendapatan negara
Kemudian perlu dilakukan peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan pendapatan PPN. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah dan mengurangi korupsi danPengembangan program
perlindungan sosial juga sangat penting untuk melindungi masyarakat berpenghasilan
rendah dari dampak PPN 12 persen. Program ini dapat berupa bantuan langsung, subsidi,
atau program pelatihan.Dalam perspektif Keuangan Publik Islam, pengelolaan keuangan
negara harus berdasarkan prinsip penghindaran riba dan praktik keuangan yang tidak sesuai
syariah (al-riba). Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan ketat terhadap pengelolaan
keuangan negara. Contoh baik dari negara-negara yang telah menerapkan prinsip Keuangan
Publik Islam adalah Arab Saudi, Malaysia, dan Iran. Negara-negara ini telah menerapkan
sistem pajak syariah yang efektif dan adil.Dalam menghadapi tantangan global, Indonesia
perlu meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu, perlu
dilakukan perubahan kebijakan dan pengembangan sistem pajak yang lebih efektif Dengan demikian, PPN 12 persen dapat menjadi alat efektif untuk meningkatkan pendapatan negara dan membiayai program-program sosial, tanpa memperburuk kesenjangan sosial.
Pengembangan sistem pajak yang progresif juga dapat membantu mengurangi
kesenjangan sosial. Dengan demikian, masyarakat berpenghasilan tinggi akan membayar
pajak lebih banyak, sedangkan masyarakat berpenghasilan rendah akan membayar pajak
lebih sedikit. Hal ini dapat membantu mengurangi beban pajak bagi masyarakat
berpenghasilan rendah Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan kualitas pelayanan
publik untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Dengan demikian,
masyarakat dapat menikmati pelayanan publik yang lebih baik dan meningkatkan kualitas
hidup mereka serta meningkatkan Pengawasan dan evaluasi terhadap dampak PPN 12
persen juga sangat penting. Pemerintah harus melakukan pemantauan terhadap dampak
PPN 12 persen terhadap masyarakat dan melakukan perubahan kebijakan jika diperlukan.
Hal ini dapat membantu mengurangi dampak negatif PPN 12 persen dan meningkatkan
efektivitas kebijakan.
Dalam jangka panjang, PPN 12 persen dapat menjadi alat efektif untuk meningkatkan
pendapatan negara dan membiayai program-program sosial jika diimbangi dengan kebijakan
yang tepat. Oleh karena itu, pemerintah harus terus melakukan evaluasi dan perubahan
kebijakan untuk meningkatkan efektivitas PPN 12 persen dan meningkatkan kesejahteraan
sosial Masyarakat engembangan sistem pajak yang transparan dan akuntabel juga sangat
penting. Pemerintah harus memastikan bahwa pengelolaan pajak dilakukan secara
transparan dan akuntabel, sehingga masyarakat dapat memantau penggunaan dana pajak
Kualitas pelayanan publik juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.
Pemerintah harus memastikan bahwa pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan dan
infrastruktur berkualitas tinggi dan mudah diakses oleh masyarakat.
Selain itu Pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) juga dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan sosial. Pemerintah harus mendukung pengembangan IKM
melalui pinjaman modal, pelatihan dan fasilitasi pemasaran dalam menghadapi tantangan
global, Indonesia perlu meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara. Pemerintah
harus terus melakukan evaluasi dan perubahan kebijakan untuk meningkatkan efektivitas
PPN 12 persen dan meningkatkan kesejahteraan sosial Masyarakat juga memiliki peran
penting dalam meningkatkan efektivitas PPN 12 persen. Masyarakat harus meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya pajak dan mengawasi penggunaan dana pajak secara
transparan dan akuntabel. Dengan demikian, PPN 12 persen dapat menjadi alat efektif untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial.
Pengembangan sistem pajak yang transparan dan akuntabel membutuhkan komitmen
kuat dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat untuk memantau penggunaan dana
pajak secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dicapai melalui pengembangan system
informasi terintegrasi, pengungkapan informasi keuangan negara secara terbuka, dan
penguatan lembaga pengawasan keuangan negara Dengan meningkatkan transparansi,
akuntabilitas dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan keuangan negara, pemerintah
dapat meningkatkan efektivitas penggunaan dana pajak, mengurangi korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan
sosial masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan perubahan kebijakan secara berkala untuk memastikan efektivitas pengelolaan keuangan negara
pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel membutuhkan komitmen
kuat dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat. Hal ini dapat dicapai melalui
pengembangan sistem informasi terintegrasi, pengungkapan informasi keuangan negara
secara terbuka dan penguatan lembaga pengawasan keuangan negara Pengembangan sistem pengawasan internal yang efektif juga sangat penting untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan. Pemerintah harus menerapkan standar pengawasan keuangan
internasional dan mengembangkan tim pengawasan keuangan yang independen untuk
memantau pengelolaan keuangan negara
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak dan pengelolaan
keuangan negara sangat penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengawasan pengelolaan keuangan negara. Pemerintah harus melakukan edukasi dan
sosialisasi tentang manfaat pajak dan pengelolaan keuangan negara yang baik melalui
berbagai saluran komunikasi Dalam jangka panjang, pengelolaan keuangan negara yang
transparan dan akuntabel dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencapai tujuan
pembangunan nasional. Oleh karena itu, perlu dilakukan kerja sama antara pemerintah,
masyarakat dan lembaga terkait untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengembangan kebijakan fiskal yang tepat juga sangat penting untuk meningkatkan
efektivitas pengelolaan keuangan negara. Pemerintah harus melakukan evaluasi dan
perubahan kebijakan secara berkala untuk memastikan efektivitas pengelolaan keuangan
negara dan mencapai tujuan pembangunan nasional Pengelolaan keuangan negara yang
transparan dan akuntabel memerlukan dukungan teknologi informasi yang memadai untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan. Pemerintah harus
mengembangkan sistem informasi keuangan negara yang terintegrasi, aman dan mudah
diakses oleh masyarakat untuk memantau pengelolaan keuangan negara Dengan
meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
keuangan negara, pemerintah dapat meningkatkan efektivitas penggunaan dana pajak,
mengurangi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan kualitas pelayanan
publik dan kesejahteraan sosial masyarakat, sehingga mencapai tujuan pembangunan nasional
secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun