Mohon tunggu...
Cerpen Pilihan

Cermin: Cinta Putihku di Pasuk Kameluh

6 Februari 2019   17:52 Diperbarui: 6 Februari 2019   21:02 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : aprilmuly.blogspot.com

" Kak, itu tangannya koq berdarah ", seorang gadis kecil menghampiriku, raut mukanya tampak kuatir. Aku tesentak.
Ya, Tuhan aku terlalu erat menggenggam mawar ini hingga durinya menusuk kuat ke telapak tanganku.
Aku menggeleng " Tidak apa-apa, Dek ".

" Kakak, jangan dibiarkan. Di obati, ya Kak,  itu pesan dari kakak yang di sana", dia memberikan aku sebuah kresek kecil.  Mataku mengikuti arah yang di tunjukan gadis kecil itu.

" Mana, tidak ada siapa-siapa ?"
" Tadi ada....di....", gadis kecil itu tidak melanjukan kata-katanya ia tampak bingung. Lalu berlari meninggakanku.

Apakah itu kamu ? Mataku berusaha menjelajah kesegala arah, berharap aku menemukanmu. Tapi tidak ada.
Ya, Tuhan,  apa aku terlalu berharap ?
 Lalu siapa yang menyuruh gadis kecil itu memberikan kresek ini untukku ? Mendadak kepalaku jadi pusing. Ah, sudahlah. Aku tak peduli siapapun itu.

 Aku membuka kresek kecil itu, yang ternyata berisi perban dan obat merah. Aku meletakan kresek kecil itu di salah satu bangku di taman. Aku tidak butuh obat dan perban ini. Karena yang aku butuhkan hanyalah kamu, cinta putihku- cinta suciku.

Aku akan selalu menunggumu, entah kamu datang atau tidak. Aku pasti kembali lagi besok ke tempat ini dengan setangakai mawar putih yang sudah tidak putih lagi.

Kota Cantik, 6 Februari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun