Mohon tunggu...
dillarahmadhani
dillarahmadhani Mohon Tunggu... Penulis - Ghost Writer Novel

Hobi menulis juga membaca, tak lupa dengan secangkir kopi yang selalu menemani.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dari Bayangan ke Cahaya: Perjalanan Penyembuhan Bersama BTS

24 November 2024   18:08 Diperbarui: 24 November 2024   18:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar pinterest

Tahun 2022 ....  Hanya mengingatnya saja sudah membuat dadaku sesak.  Itu adalah tahun terburuk dalam hidupku.  Penyakit yang tak kunjung sembuh,  ekonomi keluarga yang ambruk ....  Rasanya seperti dunia runtuh di depanku.  Kami seperti kapal kecil yang terombang-ambing di tengah badai,  tak tahu kapan akan menemukan daratan. 

Ingatanku melayang ke bulan Agustus, saat aku memulai kelas 11. Sekolah tatap muka kembali dimulai setelah pandemi mereda. Awalnya, semuanya terasa normal. Tapi, takdir berkata lain. Ayah kehilangan pekerjaan dan Ibu bekerja keras berjualan keliling dari pagi hingga sore, keringat dan lelahnya tak pernah terlihat. Kakakku, yang baru diterima di salah satu universitas yang berada di Lampung. Namun, sayang harus merelakan demi bekerja untuk membantu keluarga.

Tak lama kemudian, kakakku resign karena pekerjaannya yang tak sesuai ekspektasi. Dan di saat itu juga, aku divonis menderita glaukoma.  Tubuhku terasa lemas, pandanganku semakin kabur. Aku sering begadang mengerjakan pesanan naskah, dan kelelahan itu akhirnya menyerangku. Suatu hari, aku hampir pingsan di sekolah.

Dengan air mata berlinang, aku menceritakan semuanya pada Ibu. Kami pergi ke puskesmas, tapi hasilnya nihil. Dokter berkata aku sehat. Namun, sesampainya di rumah, kepala ku semakin pusing. Hari-hari berikutnya terasa seperti siksaan.  Keluarga membawaku ke berbagai rumah sakit,  melakukan berbagai pemeriksaan, tetapi hasilnya tetap sama.  Aku terbaring lemah, tak berdaya. Dunia terasa berputar, pandanganku seperti gempa.

Berbulan-bulan aku terbaring sakit, ta bisa bersekolah. Keuangan keluarga semakin menipis. Rasa lelah dan putus asa menghantamku. Aku ingin menyerah, ingin mengakhiri semuanya. Tapi, Allah selalu punya cara-Nya.Setelah berobat ke banyak dokter, akhirnya aku menemukan dokter yang tepat. Dengan bantuan kartu pemerintahan, aku menjalani pengobatan. Perlahan, tubuhku mulai pulih. Aku bisa kembali beraktivitas. Tapi, luka batinku belum sembuh.

Saat kembali ke sekolah, aku dikejutkan oleh sikap teman-teman. Mereka yang dulu dekat denganku, kini menjauh. Aku merasa sendirian, terasingkan. Rasa sakit dan kesepian kembali mencengkeram hatiku.  Aku ingin bercerita pada Ibu, tapi  kata-kata  tak  mampu  terucap. Aku merasa tak berdaya,  ingin  menyerah.

Di titik terendahku,  saat aku hampir menyerah pada hidup, aku menemukan video lucu BTS di Facebook. Tawa lepas pecah dari bibirku,  menghilangkan sedikit rasa sakit yang menyelimuti hati. Awalnya, kehadiran BTS dalam hidupku hanya sekadar hiburan. Aku suka musik mereka,  iramanya yang catchy,  dan koreografi mereka yang memukau.  Aku sering mendengarkan lagu-lagu mereka saat mengerjakan tugas sekolah, atau saat merasa bosan. Aku termasuk stan yang biasa-biasa saja, belum begitu mendalami dunia fandom.

Tapi, segalanya berubah saat aku jatuh sakit. Di tengah rasa sakit yang tak tertahankan, ketika aku merasa sendirian dan putus asa, lagu-lagu BTS seperti menjadi sahabatku. Lirik-liriknya yang penuh makna, memberikan kekuatan dan harapan yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Lagu "Magic Shop" menjadi lagu andalan. Liriknya yang menyentuh, mengatakan bahwa setiap orang memiliki luka dan kesulitan, tapi kita bisa saling menyembuhkan. Lagu ini membuatku merasa tidak sendirian. Aku menyadari bahwa banyak orang lain yang juga mengalami kesulitan, dan aku bukan satu-satunya yang berjuang.

Selain "Magic Shop", banyak lagu BTS lainnya yang memberiku kekuatan. "Spring Day" mengingatkanku tentang pentingnya persahabatan dan dukungan. "The Truth Untold"  membuatku merasa dipahami,  bahwa terkadang kita harus menyembunyikan perasaan kita yang sebenarnya. Dan "Answer: Love Myself" mengajarkanku untuk mencintai diri sendiri, meski aku merasa lemah dan tak berdaya.

Bukan hanya lagu-lagunya, pesan-pesan dari para member BTS juga sangat menginspirasi. Mereka mengajarkan tentang kerja keras, kegigihan, dan pentingnya menghargai diri sendiri. Mereka juga menunjukkan betapa pentingnya persahabatan dan dukungan dari  orang-orang tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun