Malang-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan prestasinya dengan meraih hibah Rekognisi Pembelajaran (RPL) tipe A dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Melalui surat Nomor : 3853/E2/DT.00.05/2024 Tanggal 29 Mei 2024, FKIP UMM ditetapkan sebagai salah satu dari 60 perguruan tinggi penerima hibah RPL dan secara resmi akan mengimplementasiskan Program RPL pada semester ganjil 2024/2025 untuk 6 Prodi, yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), serta Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Dalam rangka implementasi hibah, koordinator program sekaligus Wakil Dekan 1 FKIP UMM, Dr. Sugiarti, M.Si., dan Fida Pangesti, S.Pd., M.A., mengikuti bimbingan teknis (bimtek) bagi perguruan tinggi penerima bantuan pemerintah (Banpem) RPL. Bimtek ini dilaksanakan di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, pada 11---12 Juni 2024 lalu. Kehadiran kedua perwakilan FKIP UMM ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi RPL di lingkungan pendidikan tinggi.
Dr. Sugiarti menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas penerimaan hibah ini. "Kami sangat bersyukur menerima hibah RPL tipe A ini. Ini merupakan pengakuan atas kerja keras FKIP UMM dalam meningkatkan mutu pendidikan. Khususnya, dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi dan mendapatkan gelar S-1," ujarnya.
Rekognisi Pembelajaran (RPL) merupakan salah satu program penting dalam upaya meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan adanya hibah RPL tipe A ini, FKIP UMM diharapkan dapat memberikan pengakuan terhadap pembelajaran yang telah ditempuh oleh mahasiswa melalui pengalaman akademik dan non-akademik. Ini termasuk pengakuan atas kursus, pelatihan, pekerjaan, atau kegiatan lain yang relevan dengan program studi mereka.
Dengan demikian, calon mahasiswa dapat mengajukan pengakuan atas pembelajaran formal maupun informal yang telah mereka peroleh sebelumnya untuk mendapatkan kredit akademik. Hal ini memungkinkan mereka untuk mempercepat penyelesaian studi serta menghemat waktu dan biaya studi.
Sugiarti pun menambahkan, bimtek ini merupakan kesempatan berharga bagi FKIP UMM untuk belajar dari perguruan tinggi lain yang juga menerima hibah RPL. "Bimtek ini merupakan kesempatan berharga bagi kami untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang implementasi RPL. Kami juga mendapat inspirasi bagaimana mengoptimalkan program RPL, baik dari masukan reviewer maupun dari praktik baik perguruan tinggi lain pada sesi FGD," jelasnya.
Selain manfaat bagi calon mahasiswa dan mahasiswa, penerimaan hibah ini juga membuka peluang bagi FKIP UMM untuk mengembangkan kurikulum yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Dengan demikian, lulusan dari FKIP UMM akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di dunia kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi akan memberikan bekal yang lebih baik bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.
Dengan semangat baru dan dukungan hibah ini, FKIP UMM optimis dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H