Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memperbarui Memorandum of Understanding (MoU) dengan Attarkia Islamic Institute Narathiwat dan Al Hidayah Hatyai Thailand. MoU ini merupakan perpanjangan dari kerja sama yang telah terjalin sejak 2018.
Attarkia Islamic Institute, yang terletak di Narathiwat, Thailand, menyediakan pendidikan dari tingkat dasar hingga Diploma-1. Dipimpin oleh Phaisan Toryib, institut ini telah bekerja sama dengan FKIP UMM dalam program magang mahasiswa, seminar internasional, dan program sit-in untuk mengajar bahasa Indonesia. Sementara itu, Al Hidayah, yang dipimpin oleh Adun Meatam, adalah perguruan Islam yang didirikan oleh komunitas Muslim di Hatyai, Thailand Selatan.
Dekan FKIP UMM, Prof. Dr. Trisakti Handayan, MM., menegaskan pentingnya melanjutkan kerja sama ini karena manfaat yang signifikan bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman dan koneksi internasional. "Sambutan dari Attarkia sangat terbuka dan hangat, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen FKIP UMM," ujarnya.
Phaisan Toryib menyampaikan apresiasinya atas perpanjangan MoU ini, menyatakan bahwa kerja sama ini penting untuk dakwah Islam dan mempererat hubungan persaudaraan. "Salah satu manfaat dari kerja sama ini adalah dakwah Islam dan upaya mencari keutamaan, manfaat peradaban, pendidikan antar bangsa, serta ridha Tuhan," kata Phaisan dalam sambutannya. Ia juga berharap agar MoU ini diikuti dengan kunjungan balik dari FKIP ke Attarkia, Narathiwat.
Adun Meatam, pendiri Al Hidayah, mendukung penuh MoU ini dan menyatakan kesiapan untuk berbagai kegiatan seperti KKN dik, seminar, dan benchmarking. "Kerja sama ini memberikan banyak peluang bagi pengembangan akademik dan personal bagi kedua belah pihak," tambahnya.
Koordinator internship dan KKN dik Internasional FKIP, Dr. Nurwidodo, M.Kes, menyatakan bahwa kerjasama ini membuka peluang promosi mahasiswa baru dari Thailand. Sebelum pandemi Covid-19, banyak mahasiswa asal Thailand yang kuliah di FKIP UMM, namun jumlahnya menurun drastis setelah pandemi. Dengan MoU ini, diharapkan animo mahasiswa internasional kembali meningkat dan mendukung internasionalisasi program studi di FKIP UMM. "Kami optimis bahwa MoU ini akan membawa manfaat besar bagi semua pihak yang terlibat," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H