Mohon tunggu...
dilla rahma
dilla rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasianer

peminat pendidikan, linguistik, dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen PGSD UMM Beri Pelatihan Literasi Berbasis Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru Rumaisa Scholl, Korea Selatan

17 September 2023   12:53 Diperbarui: 17 September 2023   12:59 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang---Dosen PGSD UMM beri pelatihan implementasi Gerakan literasi sekolah berbasis Profil Pelajar Pancasila pada guru Rumaisa School, Korea Selatan. Kegiatan yang dilakukan via Zoom, Senin (11/09/2023) lalu itu digawangi oleh Arinta Rezty Wijayaningputri, S,Pd., M.Pd, Innany Mukhlishina, M.Pd, dan Mutyas Galuh Danawati, S.Pd., M.Pd. Tujuannya adalah untuk memajukan literasi supaya membantu memotivasi anak sehingga mereka tumbuh menjadi warga dunia yang nantinya mereka bisa berpengetahuan luas dan berpendidikan.

Arinta Rezty Wijayaningputri, S.Pd.,M.Pd selaku ketua pengabdian menyampaikan fokus penelitian ini pada nilai-nilai yang sangat berarti dalam kehidupan sehari-hari kita terutama pada nilai Pancasila. "Kami memilih hal tersebut karena dimana itu akan menjadi pondasan membangun karakter dan moral siswa," ungkapnya saat ditemui pasca kegiatan.

Secara teknis, acara terbagi dalam beberapa sesi pematerian. Materi pertama yakni gerakan literasi sekolah berbasis profil pelajar Pancasila yang disampaikan oleh Mutyas Galuh Danawati, S.Pd., M.Pd. Dalam materi ini, dibahas tuntas tentang Profil Pelajar Pancasila ada beriman bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, belajar kritis, mandiri, gotong royong, kreatif, dan berkebinekaan global. "GLS berbasis Profil Pelajar Pancasila mengintegrasikan kurikulum merdeka, Profil Pelajar Pancasila, dan GLS. Sehingga, program siswa tersebut bisa menumbuhkan nilai-nilai Pancasila itu melalui kegiatan berliterasi," ungkap Murtyas.

Selanjutnya, materi kedua tentang ketentuan penulisan cerita anak berbasis Profil Pelajar Pancasila yang disampaikan oleh Arinta Rezty Wijayaningputri, S.Pd.,M.Pd. Materi diarahkan pada langkah umum, ketentuan, dan format penulisan dalam penyusunan cerita anak yang dilanjutkan dengan bagaimana nantinya dikaitkan dengan profil pelajar Pancasila.

Acara ditutup dengan penyampaian kesan dan pesan dari Assoc. Prof. Dr. Agus Sulaeman, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutan penutupnya, Dr, Agus Sulaeman mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat positif dan menarik, terutama sharing ilmu dari beberapa dosen PGSD UMM yang sangat lengkap tentang gerakan literasi sekolah. Penerapan-penerapan mulai dari point A-Z diharapkan dapat diimplementasikan di Korea Selatan. "Saya berharap itu nanti bisa lanjut untuk mencerdaskan anak-anak di Korea Selatan terutama anak-anak yang perkawinan campuran. Jadi, kegiatan ini harus berlanjut, bukan hanya sekedar untuk selesai PKM, tetapi bagaimana kedepannya itu bisa diteruskan," ungkapnya.

Anak-anak hasil perkawinan campuran di Korea Selatan memang mengalami beberapa permasalahan. Salah satunya, menurut Ninda Ekaristi, S.T selaku kepala sekolah Rumaisa School, adalah penguasaan dan pemahaman terhadap bahasa bahasa Indonesia. Merespon hal itu, Murtyas menegaskan bahwa Prodi PGSD dan FKIP UMM secara umum siap membantu mengatasi permasalahan itu melalui kegiatan kolaborasi lanjutan yang lebih intensif.

Pada akhirnya, sejalan dengan Dr. Agus Sulaeman, Ninda berharap program pengabdian-pengabdian dari berbagai universitas di Indonesia dapat membantu dan menjawab tantangan-tantangan kegiatan atau aktivitas di Rumaisha School. "Saya melihat di tengah kesibukan para guru Rumaisa School sebagai ibu juga istri dan guru Rumaisa School, mereka bisa menyerap dan mengambil manfaat dari pengalaman pelatihan ini. Kami menunggu kolaborasi-kolaborasi berikutnya," tutupnya. (*in/ed:fd)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun