Mohon tunggu...
dilla rahma
dilla rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasianer

peminat pendidikan, linguistik, dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Internasionalisasi Kampus, Mahasiswa FKIP UMM Jalani KKN-DIK Internasional di Malaysia

11 September 2022   10:54 Diperbarui: 11 September 2022   10:54 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Internasionalisasi Kampus, Mahasiswa FKIP UMM Jalani KKN-DIK Internasional di Malaysia

Malang---Sebagai upaya mewujudkan daya saing dan peran aktif di tingkat internasional, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN-DIK) Kemitraan Internasional di Malaysia. Kegiatan ini merupakan sinergi antara 4 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yakni Universitas Muhammadiyah Lamongan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Jember, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Kedatangan rombongan yang di antaranya adalah 12 mahasiswa dan 3 dosen pembimbing lapang FKIP UMM disambut hangat dubes RI di Kantor Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Jumat (26/08/22).

Dubes RI Kuala Lumpur, Hermono, memberikan apresiasi terhadap berlangsungnya KKN yang akan digelar selama satu bulan hingga 23 September 2022 mendatang. Menurutnya, kegiatan ini akan memperkaya wawasan dan memotivasi anak-anak yang ada di sanggar bimbingan Kuala Lumpur. "Saya sangat berterimakasih dengan adanya program ini, karena membantu dan memicu motivasi belajar anak-anak yang berada di sini. Mereka mempunyai potensi yang baik. Semoga dengan adanya program ini, transfer ilmu yang diberikan akan semakin menambah ilmu yang dimiliki anak-anak yang berada di sini," ungkapnya.

Tercatat, ada 12 mahasiwa FKIP UMM dari Prodi Pend Kewarganegaraan (2 orang), Pend. Bahasa Inggris (2 orang), Pend. Biologi (4 orang), Pend. Matematika (1 orang), dan PGSD (3 orang) yang mengabdi di 8 sanggar belajar (SB) Kuala Lumpur. "Ada delapan sanggar belajar yang akan menjadi tempat mereka mengabdi, yakni SB Kampung Baru, SB Kepong, SB Gombak, SB Hulu Klang, SB Sentul, SB Subang Mewah, SB Kg Lindungan, dan SB PPWNI Klang," tutur Inanny Mukhlishina, koordinator KKN-DIK FKIP UMM.

Kegiatan ini terwujud atas kerja sama antara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dengan Kedubes RI Malaysia, Atdikbud RI Malaysia di Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kuala Lumpur, dan sejumlah Sanggar Bimbingan di Kuala Lumpur. Oleh karenanya, kesempatan ini dimanfaatkan pula untuk penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) antara FKIP UMM dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kuala Lumpur. Tak hanya dalam aspek pendidikan dan pengabdian, harapannya, sinergi ini juga berkembang ke arah riset. "Kami sangat terbuka dengan kerjasama-kerjasama yang berorientasi kepada kemajuan-kemajuan. Ini selaras betul dengan semangat Muhammadiyah yang mencerahkan dan berkemajuan," tegas Ketua PCIM Kuala Lumpur, Prof. Sonny Zulhuda.

Internasionalisasi Kampus, Mahasiswa FKIP UMM Jalani KKN-DIK Internasional di Malaysia
Internasionalisasi Kampus, Mahasiswa FKIP UMM Jalani KKN-DIK Internasional di Malaysia

Ditemui secara terpisah, (Jumat, 2/09/22), Wakil Dekan III FKIP UMM, selaku penanggung jawab program mengatakan KKN-DIK ini berorientasi komitmen secara internal dan eksternal. Orientasi secara internal yakni komitmen FKIP UMM untuk membekali mahasiswanya dengan pengalaman internasional yang membuat mahasiswa berkegiatan akademik dengan budaya yang berbeda. Dengan begitu, mereka akan memiliki kompetensi dan rasa percaya diri tinggi dalam mengambil bagian sebagai global citizenship. "Kegiatan ini, selain untuk mahasiswa FKP UMM memiliki plus point, juga penting bagi pemerolehan akreditasi Prodi," pungkas Bayu Hendro Wicaksono, M.Pd., Ph.D.

Orientasi secara eksternal yakni komitmen FKIP UMM sebagai bagian dari persyarikatan Muhammadiyah untuk melakukan syiar. Khususnya, ke daerah-daerah yang belum mendapatkan perhatian dari PCIM Kuala Lumpur.

Lebih lanjut, Bayu berharap kegiatan ini dapat terus berjalan secara continue. Bahkan, gelombang pemberangkatan dalam satu tahun dapat ditambah. "Semoga bisa ditambah, sehingga ada lebih banyak mahasiswa dan juga sangar belajar yang memperoleh manfaat dari kegiatan ini. Dalam waktu dekat, untuk memperluas jangkauan kebermanfaatan program, kita juga akan menjajaki KKN-DIK di Davao, Filipina," terang dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun