Setiap diri, sama-sama menggenggam 24 jam dalam satu hari. Terbuang sia-sia atau penuh manfaat di setiap menitnya menjadi tanggung jawab dan pilihan masing-masing.Â
Diantara kita pasti pernah mengalami masa-masa dimana 24 jam terasa kurang ketika antrian tugas dan pekerjaan yang menunggu giliran untuk disentuh menggunung. Bukan kita yang mengatur waktu, tapi kita diatur oleh waktu, lupa hal essensial dan mendasar yang terpenting dalam hidup.
Pertajamlah mata hati, lihat sekeliling, akan banyak pelajaran hidup dari keseharian yang kita jalani dan mengambil keindahan pelajaran yang bisa membuat kita lebih bersyukur dan menjalani hidup dengan penuh makna, apapun kondisinya.
"Waahh....saya mah Sibuk Banget, banyak kerjaan, ngga sempet ngapa-ngapain...!"
Itu kata salah seorang pegawai di kantor kelurahan daerah Bekasi, yang kebetulan seorang ibu menjelang paruh baya dengan mimik muka serius, setengah berkeluh kesah ketika kita ngobrol ringan soal bisnis sampingan.
Beliau ini baru tiba di meja kerjanya sekitar jam 9 pagi. Pemandangan di mejanya pun tidak menandakan adanya kesibukan yang berarti, kalau tidak mau dibilang nyaris kosong, seandainya diujung meja tidak diisi dengan tumpukan dokumen-dokumen tebal yang kelihatan sekali jarang disentuh.Â
Tanpa mesin ketik, apalagi komputer. Sewaktu duduk di mejanya pun si-ibu ini kelihatan bingung hendak mengerjakan apa hari ini, dan akhirnya hanya bisa mengeluarkan handphone dan mulai sibuk olahraga jari.
Setiap pagi, sang-ibu mengantar ketiga anaknya ke sekolah dengan motor, sambil menggendong si-bungsu. Setelah itu, mampir ke pasar untuk berbelanja. Jam istirahat makan siang, kembali ke sekolah untuk mengantar makan siang buat para jagoannya.Â
Menjelang sore, kembali menjemput mereka. Di rumah, ibu ini hanya dibantu dengan asisten rumah tangga yang membantu menyetrika pakaian. Cuci baju? Yaa...dilakukan sendiri.
Hebatnya lagi, dengan wajah yang selalu "Berbinar-Binar" dan semangat yang terpancar dari bahasa tubuhnya, masih sempat silahturahiim ke rumah para tetangga untuk sekedar menawarkan dagangannya, dan mengkoordinir pengajian rutin bulanan warga.