Apasi acara syawalan yang dimaksud di sini??? Jadi syawalan itu sebuah acara yang sudah menjadi tradisi bagi warga kota Pekalongan, Jawa Tengah. Saya tidak tahu apakah di kota-kota lain ada acara yang sama atau tidak, tetapi disini saya akan membahas mengenai salah satu tradisi syawalan yang dilakukan warga Pekalongan. Jadi dari namanya saja mungkin kalian sudah bisa menebak bahwa acara ini di adakan di bulan syawal, yaitu setelah bulan ramadhan.Â
Kebiasaan kita orang Indonesia saat lebaran bersilaturahmi ke rumah-rumah kerabat, sanak saudara, ataupun teman. Sama hal nya di Pekalongan, budaya itu masi sangat akrab dengan kita.Â
Nah, biasanya silaturahmi itu kita lakukan mulai dari hari H lebaran hingga h+7, kenapa cuma sampai h+7 karena pada hari ke tuju setelah lebaran atau tanggal 8 syawal, di pekalongan ada yang namanya Syawalan.
 Walau sebenarnya silaturahmi itu bisa kita lakukan kapan saja tetapi karena tradisi kita, dan mungkin lebaran adalah salah satu momen yang tepat untuk bersilaturahmi.
Banyak acara yang diadakan saat syawalan diberbagai sudut kota Pekalongan, mulai dari menerbangkan balon udara yang berisi petasan (tetapi akhir-akhir ini kegiatan penerbangan balon udara dibatasi oleh pemerintah terlebih jika menggunakan petasan, karena dinilai dapat mengganggu aktivitas penerbangan dan berbahaya jika menggunakan petasan) dan ada pula acara-acara rahatan seperti yang akan saya bahas disini.
Kali ini yang akan saya bahas yaitu acara syawalan di daerah krapyak (Pekalongan bagian utara) menurut saya acara ini merupakan tradisi yang unik dan perlu di lestarikan, karena dapat meningkatkan rasa kekeluargaan bagi warga Pekalongan.Â
Jadi, acara syawalan di Krapyak, Pekalongan itu sendiri yaitu pembuatan lopis yang berukuran besar atau biasa kita sebut lopis raksasa karena ukurannya yang sangat besar. Sebelumnya mungkin dari rekan-rekan pembaca ada yang belum tahu lopis??Â
Jadi lopis itu makanan atau bisa disebut jajanan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dibungkus dengan daun pisang kemudian diikat dengan tali, lalu di masak hingga matang (hasil akhirnya mirip seperti lontong tapi bedanya ini dari beras ketan, jadi lebih padat dan lengket) biasanya disajikan dengan kelapa parut kemudian bisa ditambahkan dengan kinco (gula jawa yang sudah di larutkan)
Dari artikel yang saya baca, lopis sendiri memiliki filosofi, yaitu pancasila sila ke 3 "Persatuan Indonesia" mengapa demikian? Seperti yang sudah saya sebutkan, lopis ini terbuat dari beras ketan yang kemudian di satukan dengan cara dibungkus dengan daun pisang lalu diikat menggunakan tali, kemudian dimasak sehingga beras ketan yang tadinya terpisah-pisah dapat bersatu dengan erat dan tidak ambyar (bercerai-berai) karena seperti sifat lopis sendiri yang lengket. Begitupula kita rakyat Indonesia yang harus bersatu meskipun banyak keberagaman diantara kita.
Acara syawalan di Krapyak dimulai dari pemotongan lopis, lalu biasanya warga yang hadir berebut untuk mendapatkan sebagian lopisnya. Nah sebenarnya banyak yang berjualan lopis di tepi-tepi jalan ketika Syawalan khususnya di daerah yang berdekatan dengan Krapyak, karena sudah menjadi tradisi pula untuk memakan lopis saat h+7 lebaran, rasanya belum lengkap kalau belum menikmati lopis. Tetapi mungkin ada sensasi dan kepuasan tersendiri saat berebut untuk mendapatkan lopis raksasa itu.Â
Setelah acara pemotongan lopis dan dibagikan, pada hari yang sama warga di daerah Krapyak melakukan open house. Jadi siapa pun boleh berkunjung untuk menikmati hidangan yang di sajikan oleh tuan rumah, kalian bisa keliling dari rumah ke rumah sepuasnya, tidak kenal bukan menjadi alasan untuk tidak mampir, disitu pula rasa kekeluargaan antar warga akan terasa lebih erat karena kita bisa menambah banyak kenalan. Asik bukan? dapat makan gratis menambah teman pula.