Di sana kau hidup, dalam angan yang tak menemui batasan.
Satu ruang yang kau bangun dari waktu ke waktu.
Berhiaskan mutiara dari mimpi yang kita rajut.
Sepi ketika malam telah tertidur, kembali kubisikkan harapku untuk menemuimu.
Benarkah pertemuan untuk menjadi satu insan akan menjadi nyata.
Atau hanya janji yang kau bisikkan tanpa jeda.
Setiap detik, hembus nafasku tersimpan namamu.Â
Setiap denyut nadi mengharap temu.
Kau di mana, ketika kutanyakan kapan.
Dari awal hingga hitungan hari tak lagi terbaca oleh jari-jariku.
Dari sanalah, hati menuntunku untuk menunggu?