Pras...
Malam ini aku kembali teringat senyummu.
Senyum yang sama kulihat sekian tahun yang lalu.
Pras, bagaimana mungkin rasa itu kembali hadir dalam sanubariku?
Kau akan mengganggap ini lucu, Pras!
Bertahun lalu ketika kau pergi kau telah berjanji tidak akan lagi kembali menemuiku.
Tapi apakah kau percaya, Pras?
Tuhan lebih mengerti apa yang dibutuhkan oleh hatimu dan hatiku.
Bagaimana mungkin, Tuhan akan membiarkan hati umatnya menderita karena satu rasa.
Pras, kau boleh percaya boleh tidak?
Bahwa aku masih menyimpan satu keyakinan tetang dua anak Adam ini.