Mohon tunggu...
Nadillah Syabani
Nadillah Syabani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Searching...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Seorang Gadis Muda yang Bernama Siti

27 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 27 Mei 2023   06:18 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siti adalah seorang gadis muda yang hidup di sebuah desa kecil di pinggiran kota. Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan sangat disayangi oleh keluarganya. Siti adalah seorang gadis yang cerdas dan rajin, namun sayangnya dia juga memiliki kebiasaan yang buruk, yaitu sering lupa dan ceroboh.

Suatu hari, Siti mendapat tugas dari ibunya untuk membeli bahan makanan di pasar. Siti pun pergi ke pasar dengan semangat tinggi dan membawa uang yang cukup untuk membeli semua bahan makanan yang diperlukan.

Namun, ketika Siti sampai di pasar, dia kebingungan dan lupa apa saja yang harus dibeli. Dia mencoba mengingat-ingat, namun tidak berhasil. Akhirnya, Siti memutuskan untuk bertanya kepada penjual di pasar.

Penjual tersebut adalah seorang pria yang licik dan jahat. Dia melihat kesempatan untuk mengambil keuntungan dari kebodohan Siti. Dia memberikan daftar belanjaan yang sangat panjang dan mahal kepada Siti, dan Siti pun dengan polosnya membeli semua bahan makanan tersebut.

Saat Siti pulang ke rumah, ibunya sangat terkejut melihat semua bahan makanan yang dibeli oleh Siti. Ibu Siti menyadari bahwa Siti telah dibohongi oleh penjual di pasar. Semua bahan makanan yang dibeli oleh Siti sebenarnya tidak diperlukan dan sangat mahal.

Ibu Siti sangat kecewa dan marah pada Siti karena kebodohannya. Siti merasa sangat menyesal dan sedih karena telah membuat ibunya kecewa. Dia merasa kehilangan karena kebodohan dan kecerobohannya.

Dari cerita ini, kita bisa belajar bahwa kebodohan dan kecerobohan bisa menyebabkan kerugian dan kehilangan yang besar. Oleh karena itu, kita perlu selalu berhati-hati dan berpikir sebelum bertindak. Jangan biarkan kebodohan dan kecerobohan menghancurkan hidup kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun