Mohon tunggu...
Dilla Azzahra
Dilla Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - just a girl who want to be happy

hanya ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hak Asasi Manusia

6 Juni 2021   18:29 Diperbarui: 6 Juni 2021   18:44 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hak Asasi Manusia atau yang biasa disingkat menjadi HAM, merupakan hak yang dimiliki setiap manusia di muka bumi ini. Dari kita di dalam kandungan saja, kita sudah memiliki hak asasi itu. Lalu kita lahir kita juga memiliki hak asasi, yaitu hak untuk hidup. Semua manusia memiliki hak yang sama dan sederajat. karena hal itu, sebagai manusia yang berakal kita harus menghormati dan menghargai setiap hak yang dimiliki seseorang. Dengan adanya perbedaan suku, etnis, bangsa, dan agama tidak melunturkan kewajiban kita untuk menghormati hak asasi manusia.  Menurut Koentjoro Poerbopranoto, pengertian HAM adalah suatu hak yang sifatnya asasi atau mendasar. 

Hak-hak yang dimiliki setiap manusia berdasarkan kodratnya yang pada dasarnya tidak akan bisa dipisahkan sehingga bersifat suci. Indonesia termasuk negara yang sangat menjunjung tinggi HAM. Hukum berlaku jika ada yang melanggar atau ada yang merusak HAM seseorang. Di Indonesia sendiri terdapat komisi perlindungan HAM atau biasa disebut KOMMAS HAM, lalu ada juga POLRI yang memiliki tugas memberikan perlindungan HAM. Kemudian, bagaimana kondisi HAM di Indonesia sendiri? Mengalami kemajuankah? atau tetap seperti itu saja?

Sejauh pengamatan saya, HAM di Indonesia sudah cukup baik perkembangannya di beberapa daerah, tetapi ada juga yang tidak baik dan malah memburuk. Memburuk dalam hal ini yang dimaksud adalah saat masih ada kesenjangan antar suku dan etnis yang membuat perbedaan di Indonesia itu semakin tinggi. Padahal, Indonesia memiliki semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' yang memiliki arti walau berbeda - beda tetapi tetap satu. Banyak sekali masyarakat Indonesia yang belum bisa menghargai adanya suatu perbedaan apalagi jika sudah menyangkut agama, kepercayaan, dan suku etnis pasti banyak sekali kesenjangan dan diskriminasi. 

Misal, seperti ada privileges orang yang memiliki keturunan china / chinese orang menyebutnya terkadang dianggap lebih kaya, lebih pintar, dan untuk ukuran warna kulit juga mereka cenderung berwarna putih. 

Lalu berbeda dengan orang suku jawa atau sunda yang biasa - biasa saja. Walaupun tidak semua seperti itu, tetap ada suatu gap yang membuat hal itu menjadi mindset dan ciri bahwa "oh pasti orang chinese nih" atau "iyalah orang china mah biasa gitu, punya banyak toko pasti kaya lah karena aslinya juga kaya". Hal - Hal seperti itu harus dibenahi agar Indonesia memiliki pola pikir yang baik dan menghargai semuanya, karena tiap manusia apapun sukunya memiliki hak penghidupan yang sama.

Jika kita kembali ke point HAM yang dijaga oleh polri, saya jadi ingin sedikit membahas saat demo yang ada di Indonesia saat itu. Sangat tidak sedikit korban jiwa dari mahasiswa - mahasiswa yang sedang memperjuangkan hak warga Indonesia. Banyak sekali keluarga yang kehilangan. Lalu jika kita melihat saat itu banyak polri yang justru tidak melindungi ham para mahasiswa itu, yang ada secara brutal mengkroyok dan memukuli mereka hingga babak belur parah. Pertanyaan saya, dimana letak melindungi HAM masyarakat Indonesia nya kalo begitu? Kenapa sungguh sangat miris.

Azzahra Dyan Nur Fadillah

Kewarganegaraan 04

2010202144

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun