Tidak perlu memaksakan diri, bahwa setiap keputusan yang kamu ambil harus membahagiakan orang lain. Hei, kebahagiaan orang lain itu bukan tanggungjawabmu, karena itu merupakan kewajiban masing-masing individu. Mereka juga seharusnya paham bagaimana cara untuk membahagiakan dirinya tanpa harus menyusahkan orang lain.
Jadilah yang terbaik untuk dirimu sendiri, karena tidak semua orang bisa selalu ada untukmu, menyempatkan waktunya untukmu, apalagi hanya untuk sekedar membuatmu tersenyum. Itu semua hanya kamu yang bisa, maka mulailah untuk dirimu sendiri. Hanya kamu yang selalu ada waktu untuk menemani, menyemangati, membuat dirimu tersenyum, bahkan menyelamatkan dirimu sendiri.
Namun harus diingat bahwa, tetaplah menjadi orang baik, meskipun kau tak diperlakukan baik oleh orang lain. Bagaimanapun kebaikan yang sudah kamu lakukan itu, mungkin secara kasat mata tidak ada harganya dan sia-sia di mata orang lain, tetapi tetap bernilai pahala yang baik dan sempurna di mata Allah SWT.
Sebenarnya sesuatu yang sepele bagimu, bisa jadi itu berarti segalanya bagi orang lain. Maka dari itu seharusnya setiap orang bisa mulai saling menghargai perbedaan sudut pandang. Jangan sampai kamu termasuk orang yang terlalu memaksa kehendak sampai lupa cara menghargai. Cobalah sesekali melihat cara pandang orang lain, juga jangan sampai meninggikan ego dengan merendahkan orang lain.
Bisa jadi juga, apa yang tidak kita sukai dalam hidup kita, itu merupakan impian banyak orang diluar sana. Belajarlah menikmati, menjalani, menghargai, dan mensyukuri apa yang kamu miliki dan yang terjadi padamu. Memang terkadang melihat kebawah itu penting, tujuannya sebagai pengingat diri. Jangan pernah merasa diri kita lebih baik dari orang lain. Karena kita tidak pernah tahu amal ibadah mana yang bakal diterima oleh Allah SWT, karena Allah hanya memandang tepat pada hati hambanya.
Berusahalah menjadi baik untuk Allah SWT, karena kalau kamu mengikuti standar manusia, sebaik apapun dirimu mereka akan selalu menemukan celah untuk mencela. Terakhir, untuk diri sendiri, jangan membenci siapapun, tak peduli seberapa banyak kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu.Â
Berpikirlah positif, tanpa peduli seberapa keras kehidupan yang kamu jalani. Maafkanlah orang yang berbuat salah padamu, dan jangan berhenti mendoakan yang terbaik untuk orang yang kamu sayangi. Di samping itu, kita bisa senantiasa memperbaiki diri sendiri serta orang lain dengan kelembutan dan kasih sayang. Berproses bersama dalam kebaikan dan ketaatan bukankah sesuatu yang jauh lebih indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H