Rumah Belajar Mentari dibentuk berdasarkan survei permasalahan yang dialami anak usia sekolah dasar di Dusun Argosari dimana kejadian tidak naik kelas merupakan hal yang lumrah terjadi di wilayah ini. Selain itu, Dusun Argosari masih tergolong ke dalam wilayah pedesaan dengan SDM yang rendah, sehingga dikhawatirkan lingkungan seperti ini akan mempengaruhi karakter serta tingkat pengetahuan pada anak. Pendidikan akademik dan moral sangat diperlukan bagi anak usia sekolah dasar di Dusun Argosari, karena pada usia tersebut rasa ingin tahu anak sangat tinggi, sehingga disayangkan apabila kurangnya tingkat pendidikan dan moral pada anak dapat menyebabkan anak tersebut salah arah kedepannya.
Kegiatan yang dilakukan di Rumah Belajar Mentari dimulai pada hari Senin, Rabu, dan Jum’at pukul 09.00 WIB - 11.00 WIB pada saat jadwal libur sekolah dan pukul 15.00 WIB - 17.00 WIB saat jadwal masuk sekolah. Jadwal ini dapat berubah menyesuaikan kegiatan dari anak-anak dan mahasiswa KKN. Pembelajaran di Rumah Belajar Mentari tergolong fleksibel karena setiap anak diperbolehkan untuk memilih mata pelajaran apa yang ingin mereka pelajari hari ini. Cara belajar seperti ini dirasa lebih efektif karena anak terlihat lebih antusias apabila diminta memilih mata pelajaran yang mereka inginkan.
Meskipun target utama pendirian Rumah Belajar Mentari adalah anak usia sekolah dasar, beberapa anak yang datang kesini berasal dari TK bahkan SMP sehingga pengajar serta materi belajar tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak. Apabila mereka memiliki PR atau pelajaran yang masih sulit untuk dipahami maka diperbolehkan untuk datang setiap hari di Rumah Belajar Mentari selama terdapat Mahasiswa KKN di Camp. Kegiatan yang fleksibel seperti ini disambut baik oleh anak-anak. Selain itu, untuk menciptakan kesan bahwa belajar itu menyenangkan, nantinya akan ada sesi istirahat untuk bermain bersama seperti petak umpet, sepak bola, voli, dan permainan lain yang membuat anak-anak terhibur.
Pendirian Rumah Belajar Mentari oleh Mahasiswa KKN Peduli Semeru Universitas Negeri Malang diharapkan dapat membantu meningkatkan minat belajar pada anak usia sekolah dasar. Sebagai upaya menarik perhatian anak untuk mengikuti kegiatan Rumah Belajar, dilakukan pembagian hadiah pada setiap akhir pertemuan. Hadiah ini bisa berupa jajanan atau peralatan sekolah. Nantinya, hadiah ini akan dimasukkan dalam kotak misteri sehingga setiap anak diharuskan untuk mengambil satu benda dari dalam kotak tersebut. Pemberian hadiah pada akhir pertemuan merupakan sebuah bentuk self reward bagi mereka yang antusias untuk belajar bersama di Rumah Belajar Mentari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H