Terkadang manusia itu sangat aneh. Bayangkan saja diantara spesies makhluk hidup yang perkembangannya sangat pesat adalah manusia. Bahkan manusia cenderung menginvasi spesies lainnya. Pemikiran ini terlintas olehku ketika melihat beberapa tayangan dokumenter tentang makhluk hidup dan lainnya. Ada tayangan kepunahan beberapa spesies yang disinyalir manusia terlibat andil didalamnya. Aku sempat berpikir bagaimana manusia berkontribusi dalam kepunahan spesies lainnya? Tapi kalau kita mau jujur, spesies kitalah yang begitu agresif terhadap spesies lainnya. Coba kita kembali berpikir secara biologis mahluk hidup mana yang perkembangan populasinya begitu pesat diantara yang lainnya? Pasti jawaban mudahnya, manusia. Karena populasi manusia sekarang sudah berjumlah lebih dari miliaran didunia ini. Sekarang bandingkan dengan populasi mahluk lainnya, apakah ada satu spesies yang bisa menandingi perkembangan populasi kita sebagai manusia? Hebatnya manusia dalam perkembangannya adalah kemampuan bertahan diri dan beradaptasi dengan lingkungannya dibandingkan mahluk lainnya. Lihat saja bagaimana manusia ketika berada dalam keadaan terpaksa sanggup melakukan hal apa saja hingga yang tak masuk akalpun dapat dilakukan oleh manusia. Dalam rantai makanan pun manusia mempunyai hirarki tertinggi. Manusia dapat memakan mahluk hidup lainnya sebagai cara untuk bertahan diri bahkan yang tergila adalah mengorbankan spesiesnya sendiri. Sedangkan mahluk hidup lainnya mungkin hanya bisa memakan spesies tertentu untuk bertahan diri. Ini yang membuat manusia sangat mudah beradaptasi dan berkembang biak. Mungkin ada beberapa orang yang berpikiran kalau apa yang aku tuliskan terlalu ekstrim, tapi kalau menurutku memang begitulah kenyataannya. Manusia sering dikatakan sebagai mahluk hidup dengan klasifikasi omnivora. Walau ada beberapa orang yang menyatakan dirinya vegetarian alias herbivora. Tapi memang pada kenyataannya kita adalah pemakan “segala”. Bahkan dalam tingkah lakupun manusia cenderung melakukan segala hal dalam mewujudkan ambisinya dan bahkan nalurinya. Inilah yang kadang membuatku terheran heran dengan spesiesku sendiri! Manusia terkadang begitu merusak bagi spesies lainnya bahkan spesiesnya sendiri. Bagaimana manusia membunuh spesiesnya sendiri dengan berbagai macam alasan, sedangkan spesies binatang saja membunuh hanya untuk bertahan diri. Manusia bisa melakukan apa saja demi apapun, bahkan demi kekayaan, popularitas, nafsu atau ambisi dan mungkin jabatan atau hanya demi kepuasan saja? Aneh memang manusia itu. Manusia yang katanya diberi akal dan budi bahkan dianggap sebagai mahluk yang paling tinggi derajatnya diantara mahluk hidup lainnya, berlaku lebih kanibal dari mahluk hidup lainnya. Bahkan manusia dengan terang terangan menghabisi spesies lainnya hanya demi sebuah kepuasan kamuflase. Lihat bagaimana kita tinggal di dunia ini. Apakah kita sudah melakukan sebuah keseimbangan? Bagaimana kita hidup dengan mahluk lainnya? Apakah selama ini kita hidup berdampingan dengan mahluk atau spesies lainnya? Jangankan dengan spesies atau mahluk lainnya, dengan sesama manusia saja kita lebih banyak berkonflik dengan berbagai alasan. Sepertinya pemikiran kita lebih negatif dari binatang sehingga begitu banyak pertengkaran dan peperangan diantara spesies kita. Atau mungkin ini memang efek mahluk hidup yang berusaha menunjukkan eksistensinya? Sulit untuk aku menjelaskannya. Bagaimana mirisnya melihat manusia membangun tempat tinggalnya dibumi ini dengan mengabaikan populasi hutan dan lainnya. Begitu mudahnya manusia mengembangkan populasi spesiesnya dengan mengabaikan mahluk hidup lainnya. Bagaimana seekor gajah dibunuh hanya demi gadingnya dan membunuh hiu hanya demi siripnya saja, dan bahkan membunuh spesiesnya sendiri hanya demi sebuah alasan yang dibuat dan tidak masuk akal! Dan mungkin masih banyak hal lain dan alasan lain yang menurutku sangat tidak masuk akal. Aku akhirnya berpikir, apa sih alasan manusia itu ada di dunia ini kalau akhirnya hanya merusak spesies sendiri dan spesies lainnya? Apakah itu alasan kita hadir di dunia ini? Bukan berarti semua manusia seperti itu. Masih ada manusia lainnya yang mencoba hidup seimbang dan berdampingan walau tidaklah mudah. Aku mungkin hanya bisa berbicara karena itu hal yang paling mudah dilakukan walau mungkin tidak semudah kelihatannya. Rasanya sebuah mimpi yang indah melihat semuanya seimbang seperti awal penciptaan? Tapi apakah ini sebuah Efek...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H