Mohon tunggu...
dilis indah
dilis indah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Simply....

Just a women..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apakah Pikiran Itu dan Anehkah Dia?

18 Desember 2013   09:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:47 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata pikiran kita begitu mendominasi diri kita sendiri. Secara sadar dan tidak sadar kita hidup dalam kuasa pikiran, entah itu pikiran yang baik atau sebaliknya. Setiap hari hidup kita selalu diawali dari sebuah pemikiran, apapun bentuknya. Ini yang terkadang sulit untuk dikendalikan. Karena pikiran selalu berawal tanpa bentuk dan apakah itu yang namanya mimpi ? kemudian setelah berpikir kita mempunyai keinginan untuk mewujudkan pemikiran tersebut dan ketika kita bisa melihat bentuknya apakah itu yang dinamakan kenyataan ? Jadi bedanya mimpi dan kenyataan hanya masalah bentuk ?


Ini yang membuat aku kemudian juga berpikir dan akhirnya menuliskan pemikiran itu, dan apakah bentuk penulisan itu bisa disebut bentuk yang akhirnya bisa menjadi kenyataan?


Hmm...


Aku kemudian berpikir kenapa manusia bisa dan harus berpikir?


Padahal terkadang pemikiran itu tidak penting malah cenderung mungkin menyesatkan alias merugikan. Sering kita terbelenggu dengan pemikiran kita sendiri, kita merasa bahwa kita mengerti sesuatu padahal sebaliknya. Dan mungkin kita malah pernah ketakutan dengan pemikiran kita sendiri padahal kenyataan tidak seperti itu. Contohnya orang yang phobia dengan sesuatu, aku contohnya takut dengan air padahal air bukan sesuatu yang harus ditakuti tapi kenyataannya aku takut bila harus masuk kedalam air terlebih jika air itu jelas mempunyai ketinggian lebih dari aku. Otomatis pikiran langsung bekerja membuat berbagai kemugkinan yang akan terjadi bila aku masuk kedalam air tersebut. Mungkin karena aku tidak bisa berenang hal tersebut terjadi, jadi ketakutan itu berasal dari ketidakbisaan atau ketidakmampuan? Apakah bisa dianalisa seperti itu?


Dan mengapa pemikiran dikategorikan menjadi dua, kriteria baik dan buruk? Apa yang mendasari itu semua.

Mengapa tidak dibuat saja pemikiran itu baik saja atau buruk saja? Sepertinya pemikiran itu aneh atau aku yang aneh?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun