Mohon tunggu...
Diles
Diles Mohon Tunggu... -

berbuat baik kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Transformasi Brutal...

21 Februari 2016   02:20 Diperbarui: 21 Februari 2016   02:46 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Transformasi yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam sebuah organisasi biasanya bertujuan untuk menciptakan organisasi menjadi lebih dinamis dan effisien. Namun ada juga dengan kata TRANSFORMASI ini seorang yang memiliki keinginan yang luar biasa akan kepentingan pribadinya berlindung dibaliknya, ciri-ciri pemimpin yang melaksanakan hal seperti ini:


Biasanya sangat arogan kepada bawahannya tidak mau langsung menerima masukan bawahannya alias gengsi kalau dirinya dianggap kurang pas dalam memberikan pendapat.


Mempercayakan anak buahnya menanda tangani keputusan yang seharusnya menjadi tanggung jawab si pemimpin.
Membuat kontrak dengan pihak ke 3 yang mengandung nilai uang yang besar, bawahannya dipaksa untuk ikut menjadi saksi untuk paraf di surat kontraknya(padahal pada umumnya kontrak di tanda tangani oleh ke para pemimpin yang membuat kontrak)
Mengatur semua unit kerja agar dalam genggamannya.
Melakukan Lobby adalah kegemarannya hingga tidak dapat membedakan etika dan bukan etika.
Sering berubah pemikiran alias tidak konsisten akan pendapatnya.
Sering menunjukan kehebatan akan dirinya dari pada membagi kehebatannya.
Selalu ingin tampil berbeda dari semua yang disekelilingnya.
Keinginan nya keras, jika terbentur oleh aturan yang ada, maka dibuata turan baru dan mematikan aturan yang lama hingga berkali kali perubahan itu dilakukan.


Jika benturan itu berada dengan pihak lain maka bawahannya yang akan dipercaya untuk menjadi eksekutor dari benturan yang ada, jika gagal maka bawahannya segera di ganti dengan yang dapat memenuhi keinginannya.


Bawahan yang tidak kuat dengan pemimpin yang seperti ini biasanya diam dan hanya mengikuti perintah pemimpinnya, namun bagi bawahannya yang kuat menerima pemimpin seperti ini, ada dua kemungkinan dan semuanya akan merusak sistim yang ada dalam jaringan organisasi, seperti apa saja bawahan yang kuat,
1. Bawahan mencari keuntungan untuk dirinya, organisasi tidak berkembang seperti yang seharusnya.
2. Bawahan slalu membuat alternatif-alternatif yang sekiranya dapat masuk dalam pemikiran atasannya, hingga waktu untuk mengerjakan yang seharusnya singkat menjadi cukup lama dan kadang tidak perlu membuat alternatif karena cukup keputusan yang singkat sudah selesai.
Jika pemimpin seperti ini melaksanakan transformasi dalam organisasi, sangat disayangkan boleh dinamakan ini adalah TRANSFORMASI BRUTAL.
Ingat pemimpin bisa saja salah dalam pengambilan keputusan namun bawahan tidak boleh menjadi tameng akan keputusan yang salah, makanya diperlukan sharing kepada bawahanya untuk menggali informasi yang dapat dijadikan bahan membuat keputusan.

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun