Mohon tunggu...
D.A. Dartono
D.A. Dartono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggemar bacaan dan pegiat literasi.

Senang berdiskusi, berdialog dan sharing ide. Curah gagasan, menulis dan tukar-menukar pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kala Putri Kecilku (3,7 tahun) Menangis Menonton TV

1 April 2012   09:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:10 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sore itu di ruang tengah keluarga. Kami berempat bersama-sama duduk menghadapi televisi. Sebuah acara anak. Kartun Jepang bercerita mengenai penduduk sebuah desa yang tenang tenteram.

Nun, di sebuah pulau hiduplah dua monster. Salah satu monster ingin berteman dengan manusia. Ia diam-diam berteman dengan anak kecil dari sebuah keluarga...dst..

Monster yang satu tak mau ia melakukan hal itu. Terjadi perdebatan dan pertengkaran.

Dari kalangan manusia pun ada yang berprasangka buruk kepada monster.

Monster baik yang ingin memberi hadiah kepada teman kecilnya malah dihadang oleh 3 orang penjaga menara desa. Ia ditembaki dengan anak panah...monster luka dan melarikan diri.

Monster yang jahat (emosian) menolongnya dan menyembunyikannya di dalam gua.

Keesokan harinya, melihat luka-luka temannya...ia kembali emosi ingin menyerbu desa..

terjadi perdebatan dst...

Akhirnya ia bergerak sendiri...menyerbu desa...

Menara desa dihancurkan...orang-orang berlarian menuju tempat yang salah..tebing jurang...

Monster yang sudah membesar (menjadi raksasa) karena marah ingin menghancurkan mereka sekaligus..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun