Mohon tunggu...
D.A. Dartono
D.A. Dartono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggemar bacaan dan pegiat literasi.

Senang berdiskusi, berdialog dan sharing ide. Curah gagasan, menulis dan tukar-menukar pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Citra 'Gubernur Syariah' Bagi Foke

28 Agustus 2012   10:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:13 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berkumpulnya partai-partai berlabel agama dan yang getol atau rajin memunculkan istilah-istilah Islam di kubu Fauzi Bowo berdampak pada citra gubernur syariah bagi sang petahana ini.

Istilah 'Gubernur Syariah' diangkat oleh Budayawan Jakarta, Ridwan Saidi. Ridwan menilai, kampanye Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) terhadap Jokowi-Basuki kontraproduktif dan justru menjadi bumerang bagi pasangan itu. "Nantinya banyak warga hidup ketakutan berlangsung daerah syariah," katanya di Jakarta, Selasa (14/8). Ridwan menyatakan, hanya 16 persen warga Indonesia merupakan pemilih Islam Ideologis dan bahkan diprediksi turun hingga 10 persen di Pemilu 2014 mendatang sesuai hasil survei. "Saya yakin di putaran II, 63,5 persen pemilih akan ke Jokowi-Basuki, sekitar 36,5 persen ke Foke karena isu SARA mempersempit suara," katanya. Islam ideologis di Indonesia dan khususnya Jakarta, kata Ridwan, hanya mencapai 16 persen di Indonesia dan cenderung merosot, sehingga perolehan suara parpol Islam terus merosot. "Orang Jakarta takut ada gubernur syariah," katanya. Ridwan menambahkan, sekitar empat persen tambahan suara ke Foke-Nara adalah bonus dari penggemar gubernur syariah. http://www.wartakotalive.com/mobile/detil/95104

Padahal, Gubernur Foke sendiri tidaklah mengaku sebagai gubernur syariah. Sepanjang pengetahuan sy juga belum ada langkah2 perda DKI yang mengarah pada penamaan syariah, klaim sesuai syariah dan seterusnya. Foke sendiri sudah menyiapkan langkah menetralisir cap 'Gubernur Syariah' dengan cara alami mengingat ia sudah biasa melakukan pertemuan-pertemuan dengan kalangan non Muslim. seperti berita berikut ini http://pilkada.tempo.co/konten-berita/pilkada_dki/2012/08/20/424570/Foke-Dikunjungi-Pemuka-Agama-Tionghoa-Hindu-Buddha

Kasus berbau agama di DKI sampai pengetahuan sy yg agak kurang barulah kasus Tanjung Priok. Itu pun bukan SARA. Hanya beda pendapat antara warga Muslim dengan Pemda DKI soal penertiban (atau penggusuran) sebuah situs yg dianggap makam suci.

Mungkin kasus yang agak diskriminatif SARA ialah kasus penyegelan sebuah masjid milik Jemaat Ahmadiyah di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur; yang menurut para jemaat, masjid itu sudah berdiri sejak 19 tahun lalu. Peristiwa penyegelan terjadi pada pukul 11.30 WIB, Kamis (17/11/2011), oleh petugas P2B dan Satpol PP. Lokasi masjid terletak di Jl Madrasah 1, Duren Sawit, Jakarta Timur. http://news.detik.com/read/2011/11/17/134651/1769356/10/sudah-19-tahun-berdiri-masjid-ahmadiyah-di-duren-sawit-disegel

Selebihnya, saya belum melihat Foke sebagai 'gubernur syariah' dalam pengertian para aktivis Islam yang menginginkan pemberlakukan peraturan-peraturan daerah yang dilabeli agama tertentu/Islam dlm hal ini.

Anas mengatakan, "Dukungan PKS terhadap Foke tidaklah gratis." Akankah dan memang sudah di benak Foke-kah bahwa ia nanti akan berkompromi sebagai imbalan atas dukungan partai-partai dan ormas-ormas Isla terhadapnya untuk men-syariah-kan Jakarta dengan Perda-Perdanya?

Iya kita tunggu saja...itu pun kalau dia menang..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun