Mohon tunggu...
Dila Tri Damayanti
Dila Tri Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang

Berkuliah di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Ekonomi Global dan Implikasinya terhadap Pembangunan Berkelanjutan di Negara-negara Berkembang

17 Maret 2024   22:27 Diperbarui: 17 Maret 2024   22:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Situasi yang disebut krisis ekonomi terjadi ketika perekonomian suatu negara berkontraksi secara drastis. Sejumlah hal, antara lain krisis keuangan, deflasi, dan inflasi, dapat menyebabkan krisis semacam ini. Bangsa dan masyarakat bisa menderita kerugian besar akibat hal ini.

Perekonomian global masih buruk, pemulihan ekonomi yang tidak merata dan lemah di berbagai wilayah masih terjadi, dan pengangguran masih tinggi di banyak negara. Pertumbuhan global juga terhambat oleh dampak kebijakan moneter AS dan menurunnya perekonomian negara-negara berkembang. Pasar negara berkembang: penurunan permintaan di seluruh dunia dan dampak peraturan nasional yang bertujuan menurunkan tingkat pertumbuhan kredit yang terlalu tinggi (overheating) merupakan dua faktor yang berkontribusi terhadap memburuknya pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.

Konflik antara upaya menjaga kelestarian lingkungan dan tujuan pembangunan merupakan salah satu permasalahan besar yang dihadapi pembangunan ekonomi (Fauzi, 2004). Pertumbuhan ekonomi yang berpusat pada sumber daya alam tanpa memperhatikan isu kelestarian lingkungan pada akhirnya akan berdampak buruk pada ekosistem. Pada dasarnya, karena lingkungan hidup dan sumber daya alam mempunyai kemampuan tertentu. Dengan kata lain, permasalahan pembangunan di masa depan akan timbul akibat pertumbuhan ekonomi yang mengabaikan potensi lingkungan dan sumber daya alam. Para ahli telah lama mengkhawatirkan gagasan pembangunan berkelanjutan. Namun, ungkapan "keberlanjutan" baru muncul beberapa dekade yang lalu. Namun fokus pada keberlanjutan dimulai ketika Malthus (1798) menyatakan kekhawatirannya mengenai kelangkaan lahan di Inggris sebagai akibat dari ledakan pertumbuhan penduduk di negara tersebut.

Tujuan pembangunan berkelanjutan adalah untuk meningkatkan standar hidup tanpa melampaui kapasitas ekosistem yang mendukung kehidupan. Tujuan utama pembangunan berkelanjutan adalah mencapai pemerataan pembangunan bagi generasi sekarang dan generasi mendatang.

Konsep pembangunan berkelanjutan harus dikembangkan dengan mempertimbangkan tuntutan sosial dan budaya yang sesuai, nilai-nilai yang mendukung standar konsumsi yang bervariasi dalam batas kemampuan lingkungan, dan gagasan bahwa setiap orang harus mampu mewujudkan hal ini secara adil. Selama substansi pertumbuhan tetap berpegang pada prinsip-prinsip keberlanjutan, jelaslah bahwa pembangunan berkelanjutan memerlukan perluasan ekonomi di wilayah-wilayah yang kebutuhan dasarnya belum dapat dipenuhi.

Untuk mengatasi permasalahan pembangunan berkelanjutan, negara-negara industri dan berkembang harus dapat bekerja sama. Demikian pula, kolaborasi antara LSM dan pemilik usaha diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan. Semua pihak yang terlibat perlu bertindak secara tepat dan meletakkan dasar bagi kolaborasi global.

Ringkasnya, keberlanjutan bukanlah ide yang rumit karena banyak faktor yang saling berhubungan harus dipertimbangkan ketika keberlanjutan dijalankan. Untuk mencapai tujuan pembangunan, sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan, khususnya bagi para pengambil kebijakan baik di tingkat makro maupun mikro. Kami berupaya memahami berbagai konsep dan pertimbangan aspek keberlanjutan guna membantu mengidentifikasi dan merumuskan berbagai strategi, agar dapat menjadi acuan dalam mencapai tujuan pembangunan. Untuk memahami konsep pembangunan berkelanjutan, dalam penerapannya diperlukan landasan konseptual atau teori yang dapat dijadikan acuan dalam bergerak menuju pembangunan. Yang lebih penting lagi, diperlukan komitmen pemerintah untuk menetapkan arah dan kebijakan pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang guna menjamin keberlangsungan pembangunan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun