Kuningan, sebuah kota kecil yang kaya akan pesona alam, menjadi destinasi liburan keluarga kami kali ini. Kebetulan Kuningan adalah kampung halaman ayahku, disana ia lahir dan tumbuh sebelum menikah dengan ibuku dan pindah tinggal di Bandung. Perjalanan ini terasa spesial karena kami pergi bersama seluruh keluarga, termasuk ayah, ibu, adik, paman, bibi, dan seorang pengasuh yang dulu menjadi pengasuh untuk adikku saat ia masih kecil, kami mengajaknya juga untuk memberitahunya mengenai kota Kuningan ini. Liburan kali ini sudah direncanakan sejak beberapa minggu sebelumnya, dan semuanya begitu antusias, terutama adikku yang tidak sabar untuk melihat pemandangan baru. Walaupun beberapa bulan yang lalu ibuku sudah mengunjungi tempat ini bersama teman-temannya namun ia tidak kalah antusias untuk yang kedua kalinya mengunjungi tempat wisata ini. Sebagai keluarga yang jarang melakukan perjalanan jauh bersama, kesempatan ini menjadi momen berharga untuk mempererat hubungan keluarga dan menciptakan kenangan indah bersama.
Kami memutuskan untuk menggunakan satu mobil agar lebih hemat dan praktis. Dengan menggunakan kendaraan pribadi, kami bisa mengatur waktu dan rute perjalanan sesuai kebutuhan. Awalnya berencana akan pergi pukul 5 pagi namun karena beberapa dari kami ada yang terlmbat bangun jadi perjalanan dimulai pukul 6 pagi dari rumahku lalu kami memasuki tol dari gerbang Cileunyi. Rencana perjalanan kami adalah mengunjungi dua tempat wisata populer di Kuningan, yaitu Arunika Eatery di Jalan Cigugur-Palutungan dan Jagara Eco Park yang terletak di Waduk Darma Jalan Sekerta Timur. Meskipun hanya sehari, kami berharap dapat menikmati setiap momen dan keindahan alam yang ditawarkan oleh kedua tempat tersebut.
Perjalanan Menuju Kuningan
Perjalanan kami terasa menyenangkan meskipun cukup panjang. Tol Cisumdawu yang baru dibuka memberikan pengalaman berkendara yang lancar hingga kami keluar di gerbang Tol Cirebon dengan disuguhi pemandangan yang indah di pinggir jalan tol juga cuaca langit yang cerah. Selama perjalanan, kami menikmati pemandangan persawahan yang hijau dan perbukitan yang menyejukkan mata. Sesekali, kami berhenti di rest area untuk beristirahat sejenak dan membeli makanan ringan untuk menemani perjalanan. Kami menikmati perjalanan ini walaupun cukup jauh namun dibandingkan dulu sebelum adanya akses tol kami akan memakan waktu 5-6 jam untuk sampai di Kuningan belum termasuk macet arus mudik. Namun dengan adanya akses tol ini kami dapat sampai disana kurang lebih 3 jam perjalanan.
Pamanku lah yang menyetir selama perjalanan wisata ini berlangsung, kebetulan ayahku belum lancar untuk mengemudi. Kami juga memutar playlist lagu-lagu favorit keluarga, yang membuat suasana semakin meriah. Dari balik jendela mobil, saya bisa melihat perubahan lanskap yang perlahan menunjukkan kami semakin mendekati daerah Kuningan, dengan gunung-gunung yang mulai tampak di kejauhan. Setelah menempuh sekitar empat jam perjalanan, kami akhirnya tiba di Arunika Eatery pada pukul 10 pagi.
Arunika Eatery: Sarapan dan Spot Foto Instagramable
Setibanya di Arunika, saya merasa sedikit tidak enak badan sejak dalam perjalanan menuju ke Kota Kuningan ini. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk langsung memesan makanan agar saya dan yang lainnya bisa beristirahat sejenak. Arunika memang dikenal dengan suasana kafenya yang nyaman serta pemandangan Gunung Ciremai yang megah. Kami memesan beberapa menu andalan seperti nasi goreng arunika, chicken salted egg dan jus segar, aku juga memesan teh chamomile hangat untuk menenangkan tubuhku yang langsung membuat tubuh terasa lebih bugar.
Desain interior Arunika sangat menarik, dengan sentuhan caf dan rumah makan ala jepang yang Instagramable. Meja dan kursi kayu yang tertata rapi memberikan kesan hangat, kami duduk di area outdoor yang langsung dapat melihat pemandangan alam gunung Ciremai sebagai view utamanya. Saat makanan tiba, kami semua langsung menikmati hidangan dengan lahap. Suasana yang santai dan udara sejuk Kuningan membuat pengalaman makan di Arunika semakin menyenangkan dan membuat kami ingin berlama-lama disini. Setelah selesai makan, kami mulai menjelajahi area Arunika Eatery ini. Salah satu spot yang paling menarik perhatian adalah jembatan kaca yang menawarkan pemandangan langsung ke arah Gunung Ciremai. Untuk dapat berfoto di sana, kami perlu membayar tiket sebesar Rp20.000 per orang dengan durasi 15 menit dan mendapatkan sepasang sendal untuk dipakai di jembatan kaca tersebut. Spot ini sangat populer, sehingga kami harus sedikit menunggu giliran.
Saat berada di jembatan kaca, pemandangannya benar-benar memukau. Langit biru dengan latar Gunung Ciremai yang gagah membuat setiap foto terlihat indah. Mereka juga menyiapkan pegawai sana yang akan menawarkan untuk memfoto para pengunjung. Namun, saat kami akan berfoto kabut tebal datang dan menutupi pemandangan gunung yang membuat hasil foto kurang indah karena hanya penuh dengan warna putih dair kabut. Untungnya, kabut tersebut cepat menghilang berkat tiupan angin yang cukup kencang disana, sehingga kami bisa melanjutkan sesi foto dengan latar gunung yang kembali terlihat jelas.
Arunika Eatery di Kuningan bukan sekadar tempat makan biasa, melainkan sebuah destinasi yang menggabungkan suasana kekinian dengan pesona alam yang memukau. Lokasinya yang berada di kawasan perbukitan memberikan nuansa sejuk dan adem, sempurna untuk mereka yang ingin menghabiskan waktu santai bersama keluarga atau teman. Salah satu daya tarik utama Arunika adalah desainnya yang modern dengan sentuhan tradisional, menciptakan suasana yang nyaman dan fotogenik. Area duduknya pun beragam, mulai dari pendopo yang cocok untuk berkumpul, lesehan yang memberikan nuansa piknik, hingga area outdoor dengan pemandangan langsung ke Gunung Ciremai. Tempat ini benar-benar memberikan pengalaman yang memanjakan mata dan jiwa.
Selain itu, menu makanan dan minumannya sangat beragam, mulai dari makanan berat hingga kudapan ringan. Kopi dan minuman non-kopi yang ditawarkan menjadi pelengkap sempurna untuk menikmati suasana alam yang indah. Harga yang terjangkau membuat Arunika semakin populer di kalangan wisatawan maupun penduduk lokal. Tak heran, tempat ini menjadi rekomendasi utama untuk healing tipis-tipis, nongkrong santai, atau sekadar melepas penat sambil menikmati pemandangan Gunung Ciremai yang megah. Dengan jam operasional mulai pukul 10 pagi hingga 9 malam setiap harinya (kecuali Jumat yang buka pukul 1 siang), Arunika Eatery adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kuningan.